"Makasih udah Anter gue."
Kata-kata itu nampak tak terasa oleh Gamal, seolah tak ada jiwa yang semangat yang ia rasakan pada diri Dara.
"Ra,"panggil Gamal.
"Iya?"
"Gue boleh genggam tangan Lo?"
Tubuh Dara langsung tegak, Iya menatap Gamal dengan tatapan tak percaya.
"Bu-buat?"tanyanya, bergemetar.
"Gak perlu kalau Lo gak mau,"Gamal menghela napas berat. "Kayanya Lo lagi ada masalah besar ya?"
"Oh itu, enggak kok. Gue cuma kecapean aja hari ini."
Dari tatapannya, gadis itu jelas bohong. Omong kosong! Dara jadi sering melamun setelah ia memiliki masalah dengan cotton candy, namun tetap saja, Gamal tak bisa memberikan hal lebih pada Dara Karna Gamal masih merahasiakan bahwa sebenarnya ia tahu Dara siapa.
"Kalau Lo punya masalah, cari tempat bercerita itu perlu, Ra."
Dara tersenyum datar. "Makasih sarannya, nanti gue coba cerita sama Kaka gue."
Gamal tersenyum kecil nan samar, namun justru senyuman itu berhasil membuat Dara mematung ditempatnya. Meski kecil namun terasa cukup dalam.
"Kalau gitu gue pamit. Nanti gue akan kirim materi yang mau kita presentasiin, Lo bisa revisi kalau kurang."
"Ah! Gak papa kok, gue percaya Lo bisa bikin materinya, meski..."ucapan Dara terpotong, seharusnya ia tak mengucapkan bahwa Gamal tak pernah ingin melakukan hal itu (presentasi).
Gamal mengangguk pelan. "Yaudah Lo masuk."
Mesin motor Gamal dinyalakan, membuat derumnya terdengar jelas, cowok itu menginjak gigi motornya.
"Hati-hati,"kata Dara.
Gamal tertawa pelan, tanpa sebab. Membuat kening Dara berkerut.
"Kok ketawa?"tanya Dara.
"Lo bilang hati-hati ke gue, seolah rumah gue jauh banget."
"Ya... Meski rumah Lo cuma beda blok, ya tetep aja Lo harus hati-hati kan?"
Gamal mengangguk lalu setelahnya ia melajukan motornya, cowok itu pergi dari depan rumah Dara.
Dara menghela napas pelan melihat motor Gamal yang perlahan makin jauh.
"Gila gue pulang sore banget ya?"katanya baru menyadari saat langit sudah berubah gelap, hampir gelap total!
Tak mau lama-lama di luar, Dara langsung memutuskan untuk masuk, ia tak mau membuat mamanya khawatir karna ia pulang sesore ini.
-oOo-
Dara masuk ke ruang makan, namun ia tak menemukan keberadaan Mamanya atau Vannya, ia dibuat bingung, sebenarnya kemana para penghuni rumahnya ini pergi?
"Mah? Mama dimana?"panggil Dara.
Dara beranjak ruangan, ia mencari ke kamar sang mama.
Pintu kamar Vei terbuka setengah. Yang awalnya Dara hendak masuk untuk mencari keberadaan Vei, tiba-tiba ia batalkan saat Dara bisa melihat mamanya yang duduk diujung tempat tidur seraya menelepon.
Dara menunggu di ambang pintu sampai mamanya selesai menelepon.
"Iya, tenang aja."
Helaan napas berat terdengar, membuat rasa penasaran Dara yang awalnya tak ada perlahan mulai hinggap.
Mata Dara menyelidik, serta Indra pendengarnya yang mulai dipertajam.
"KAN SAYA SUDAH BILANG! KAMU INI..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow (COMPLETED)
Fiksi RemajaDara adalah seorang selebgram terkenal yang sering meng-cover lagu, namun ia menyembunyikan identitasnya. Suatu hari tanpa dia duga sebuah akun Instagram mengikutinya. Dara terkejut mengetahui siapa pemilik akun tersebut, pemiliknya tak lain adalah...