41- Ini mustahil!

99 24 0
                                    

Dara mengekori Gamal dari belakang, cowok itu meminta Dara untuk mengikuti karena ia ingin menepati janjinya beberapa hari lalu saat mereka taruhan di permainan bola basket. Alhasil Gamal harus mentraktir Dara.

"Kita mau ke mana sih?"tanya Dara bingung, cowok itu malah membawanya ke gedung F yang cukup jarang bagi Dara pergi ke sini karena memang gedung ini cukup berjarak jauh dengan kelasnya yang berada di gedung A.

"Ke ruang musik,"sahut Gamal.

"Ngapain?"

Gamal tak menjawab, cowok itu menoleh ke belakang dan menatap Dara. Dari tatapan itu Dara langsung diam, seolah Gamal memintanya untuk tidak banyak tanya dan lebih baik mengikuti saja.

Sesampainya di depan ruang musik, Gamal menggeser pintu tersebut, membukanya. Nampak akibat pintu yang dibuka membuat 2 orang cowok yang tengah membersihkan gitar langsung menoleh ke arah pintu masuk.

"Dari mana Lo Mal? La bener?" Tanya Angga.

Gamal tak menjawabnya, ia lalu melengos masuk menuju loker di ujung ruangan. Tak lama kemudian, Dara masuk dengan langkah yang pelan dan ragu.

Rupanya kedatangan Dara ke ruangan itu, membuat Angga dan Vino cukup terkejut. Mereka jelas tahu kalau Gamal tak pernah membawa seorang gadis, apalagi membawanya ke ruang musik, terkecuali si Bella yang datang karena cewek itu yang nekat.

Angga memberikan kode pada Vino, ia seolah bertanya siapa gadis cantik itu namun Vino mengangkat kedua bahunya, tanda tak tahu.

Setelah selesai, Gamal menutup loker lalu berjalan mendekati Dara yang berdiri diambang pintu.

"Ayo,"ajak Gamal pada Dara.

"Siapa tuh Mal?"tanya Angga, jiwa keponya sudah membara.

Gamal dan Dara tak jadi berjalan, keduanya membalikan badan.

"Ekhem! Ada yang udah teken nih?"sindir Vino lalu sok sibuk mengelap leher gitar.

Tiba-tiba Angga sengaja menyenggol bahu Vino. "Kayanya bukan. Itu mustahil, jangan ngarep,"bisik cowok itu.

Angga menoleh, mengarahkan pandangannya pada Gamal dan Dara. Cowok itu bangkit.

"Oh! Jangan-jangan ini pengganti vokalis kita? Yang Lo ceritain?"tanya Angga.

Mendengarnya itu, Dara Langsung mematung, tubuhnya tiba-tiba kaku dan kedua matanya terbuka lebar. Apa ini? Apa maksud cowok itu? Apakah ia tahu kalau...?

Dara menoleh, menatap Gamal yang memasang wajah tenang.

"Bukan, bukan dia,"kata Gamal menentang.

Gamal melirik Dara sebentar, meski gadis itu tak berbicara, dia bisa merasakan perubahan ekspresi dari gadis itu. Dara pasti terkejut dengan perkataan Angga barusan.

"Dia temen sekelas gue, gue ada kerja kelompok sama dia,"tambah Gamal meluruskan.

"Oh..."Angga manggut-manggut paham ia pun segera duduk lalu memantu Vino membersihkan gitarnya lagi.

"Gue... Gue duluan,"kata Dara, tiba-tiba gadis itu pamit dan berjalan ke luar duluan, meninggalkan Gamal.

Sementara itu, Gamal hanya bisa menghela napas panjang. Ini sulit baginya, sejujurnya ia jelas tahu kalau Dara adalah @tomorrow. Namun Gamal perlu waktu untuk mengatakannya pada Dara.

-oOo-

Dara membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, setelah lelah berkeliling naik motor dengan Gamal.

Ting!

Dara membuka ponselnya, melihat notifikasi pop-up yang memberitahukannya bahwa akun @cotton.candy sedang melakukan siara langsung di Instagram.

Dara menekan notifikasi itu, ia bergabung melihat siaran langsung tersebut bersama 20 ribu orang lainnya.

Anonim 1:
Liat, cotton candy jelas lebih menarik. Suaranya aja lucu dan menenangkan hati

Anonim 2:
Jelasin dong soal kejadiannya!

Anonim 3:
Kita butuh klarifikasi!

Gadis cantik berambut sebahu dengan hilight berwarna pink yang kini tengah mengenakan kemeja berwarna kuning itu nampak terlihat serius melihat komentar yang masuk.

"Sebenarnya aku gak kenal dengan pemilik akun itu, lagipula dia gak pernah nunjukin wajahnya kan?"

"Sudahlah teman-teman, mungkin ini hanya kebetulan dan salah paham. Jangan memperbesar masalah."

Dara bangun dari posisinya, sebenarnya apa yang Gadis itu maksud? Apakah dia mau melakukan klarifikasi dengan siaran langsung?

Jelas masalah sudah besar, meskipun Dara berusaha untuk tak mempedulikan hal itu, namun tak bisa meredam komentar dari para netizen.

Namun jika ada itikat baik dari cotton candy yang melakukan klarifikasi di siaran langsung, mungkin saja bisa menjadi cara untuk meredam masalah ini.

"Oh enggak kok, alasan aku untuk buat cover lagu bahasa Indonesia karena permintaan dari kalian juga yang bilang aku gak pernah unggah video cover lagu Indonesia."

"Menurut aku lagu-lagu Indonesia kebanyakan yang bergenre mellow, jadi aku pikir lagu-lagu itu bakal cocok kalau dibawain dengan alat musik akustik."

Dara melempar ponselnya ke atas ranjang, lalu ia kembali merebahkan tubuhnya lagi.

"Mungkin dia bisa Klarifikasi kenapa dia tiba-tiba cover lagu bahasa Indonesia, tapi buat teknik suara yang dia pake yang karena itu suaranya jadi mirip suara gue, apa dia bisa Klarifikasi itu semua?"tanya Dara.

"Disini kita gak ada yang saling meniru kok. Dia gak biru gaya nyanyi aku sama sekali, begitupun sebaliknya. Ini hanya kebetulan aja."

Dara berdecih pelan. "Jelas-jelas dia yang ngikutin cara gue nyanyi. Bahkan teknik vokal dia di lagu celengan rindu mirip banget sama teknik gue."

"Kalau kalian emang ingin aku ngelakuin satu hal biar masalah ini cepat selesai, aku bakal lakuin apapun itu. Tunggu aja ya..."

Tunggu! Apa yang akan gadis itu lakukan? Sebenarnya rencana gadis itu apa sih?

"Mungkin infonya aku akan kasih lagi nanti. Kalian stay tune aja ya!"

Setelah berpamitan, siaran langsung cotton candy terputus dan berakhir. Membuat rasa penasaran Dara kembali hadir.

Dara hanya bisa menghela napas panjang. Sepertinya hanya waktu yang bisa menjawab semuanya, membuktikan siapa yang sebenarnya meniru.

Dara memejamkan kedua matanya, sejenak menetralkan semua hak yang mengganjal di kepalanya. Ini sangat berat untuk dilalui.

Ting!

Dara berdecak kesal saat sebuah notifikasi muncul, dengan malas ia meraih ponselnya dan melihat pesan yang masuk.

1 DM from @cotton.candy

Melihat siapa nama pengirim pesan itu. Dara mengerjakan matanya berkali-kali untuk memastikan. Namun hasilnya itu memanglah pesan yang berasal dari Cotton candy.

Tak mau dilanda rasa penasaran, Dara membuka DM itu.

From cotton candy

Halo! Maaf menganggu waktu anda...
Saya cotton candy menghubungi anda secara langsung untuk menawarkan sebuah kolaborasi bersama. Namun sebelumnya saya ingin mengucapkan maaf karena kesalahpahaman yang terjadi, maka dari itu saya mengajak anda berkolaborasi agar semua kesalahpahaman ini cepat terselesaikan.

Tak perlu terburu-buru, saya harap anda bisa mempertimbangkannya dengan baik.
Terimakasih...

-oOo-

Bintangnya nyalain dulu ya, sebelum saya santet anda!

Tomorrow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang