"Awal segalanya baru saja dimulai."
9. DICURIGAI
Saat ini, Tobias dan keempat temannya sedang berada di markas besar Wolf. Markas dengan segala mewahannya.
Tentu saja, markas yang biasa mereka gunakan sebagai tempat nongkrong ini milik abang Tobias, Sebastian. Di luar, markas mereka terlihat menyeramkan. Dengan cat dinding berwarna abu-abu dan hitam, membuat markas itu terlihat lebih menyeramkan.
Sebastian sudah menjadi seorang CEO perusahaan besar. Segala tanggungjawab markasnya diserahkan kepada Tobias. Tentu saja Tobias menerimanya dengan senang hati. Jadi, jika Tobias malas ke sekolah, dia bisa pergi ke markas. Sekalian bertemu sahabat dan teman-temannya yang merupakan anggota Wolf.
Saat ini, mereka berlima sedang melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ruangan itu diisi dengan suara berisik dua lelaki tampan yang sedang nge-fanboy.
"Gak sabar banget bangsat!" ujar Dylan tidak sabaran.
"Pokoknya nanti kalau MV-nya keluar, gue bakal streaming terus. Kalau perlu, gue suruh nyokap gue nonton berkali-kali," ujar Evan dengan antusias.
"Kira-kira Jennie bakalan secantik apa ya?" Dylan mengalihkan pandangannya ke atas langit-langit ruangan.
"Gak kuat ngebayanginnya Bro!" Gerry berujar gemas.
"Et dah nih bocah," Alex bergumam.
"Eh, kalian udah tau belom, trending topic yang lagi dibicarin sekolah sama anak sekolah?" Evan berceletuk, lansung mengubah topuk. Semua orang yang awalnya sibuk dengan dunianya sendiri, lansung mengalihkan pandangan padanya.
"Bukannya emang setiap hari ada yang dibicarin sama anak sekolah? Walaupun kebanyakan tentang gue sih. Karena gue ganteng," kata Dylan.
Alex mengangkukkan kepala, menyetujui ucapan Dylan. Sebenarnya Alex juga enggak peduli sama omongan dia, cuma kasian aja kalau dicuekin.
"Kali ini berbeda," kata Evan.
"Apa yang beda?" Alex bertanya.
"Lo tau rumor tentang organisasi rahasia yang ada di sekolah kita gak? Organisasi ini bukan sembarangan organisasi, mereka lebih sering main di belakang layar. Enggak heran banyak murid yang enggak tau soal ini." Evan berucap.
"Kampret, gue kira apaan," seru Dylan memotong ucapan Evan.
"Dengerin dulu bangsat!" kesal Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]
Teen FictionWARNING: Kehidupan para remaja. [PART 3] Monica dengan predikat brengseknya ternyata tidak bisa lepas dari masa lalunya yang gelap. [PART 4] Kayla yang harus berjuang di lingkungan barunya karena lelaki playboy terus mengejarnya. 𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐎𝐋𝐃𝐄...