28. GENGSI
Beberapa remaja laki-laki terlihat asik menikmati suasana club malam ini. Mereka duduk di sofa dengan banyak jenis minuman beralkohol yang memenuhi meja di depan mereka.
"Liat deh, cewek yang duduk di bar itu. Cantik banget dah," celetuk salah seorang dari merrja hingga mereka serentak menolehkan kepala ke meja bar kecuali Tobias yang malah sibuk memainkan ponselnya.
"Kalau dia pake baju seksi, pasti mantap banget."
"Lo liat body-nya, Man. Hot banget."
"Jadi mau," lanjutnya dengan pikiran yang sudah dipenuhi oleh hal-hal liar.
"Itu bukannya cewek yang waktu itu lo ajak seven minutes in heaven, Tob?"
Sontak Tobias yang tadinya sibuk menatap ponselnya, kini mengalihkan pandangan menatap meja bar. Di sama jelas ia lihat Monica sedang duduk memejamkan mata.
Entah kenapa ia tiba-tiba kesal ketika melihat Monica menginjakkan kakinya di tempat seperti ini. Terlebih tadi teman-temannya sempat berpikiran yang tidak-tidak.
Tobias segera bangkit, "Gue cabut."
Teman-temannya hanya diam memperhatikan Tobias. Dari sofa mereka duduk, terlihat jelas Tobias merebut minuman yang ada di tangan Monica, lalu meletakkannya di meja bar. Tanpa
memberi kesempatan bicara untuk gadis itu, Tobias segera menyeretnya keluar dari tempat ini.Tobias baru melepas cengkeramannya saat mereka sudah di luar.
"Lo ngapain di sini?" tanya Tobias dengan kilat marah di matanya.
Monica lansung memundurkan tubuh. "Lo mabok, ya?"
"Ikut gue!"
"Tapi—"
"Now."
"GAK MAU!" Monica balas membentak.
Tobias mengepalkan tangannya kuat. "Lo tadi minum alkohol?"
"Enggak!"
"Jangan ke sini lagi!" titah Tobias tak terbantahkan, sedangkan Monica mengernyitkan keningnya. Memang Tobias siapa berani mengatur-atur hidupnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]
Ficção AdolescenteWARNING: Kehidupan para remaja. [PART 3] Monica dengan predikat brengseknya ternyata tidak bisa lepas dari masa lalunya yang gelap. [PART 4] Kayla yang harus berjuang di lingkungan barunya karena lelaki playboy terus mengejarnya. 𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐎𝐋𝐃𝐄...