1. Si Cowok Genit

28 7 51
                                    

Pernahkah kalian merasa kesepian?

Aku selalu merasa kesepian. Terutama saat orangtuaku pergi bekerja dan meninggalkanku di rumah bersama Bi Ani.

Hidupku seolah hampa tanpa ada ujungnya. Aku bingung mau melampiaskan kemana semua perasaan yang nggak pernah aku bisa keluarin dan nggak bisa aku ungkapin selama ini.

Inilah mengapa aku selalu menjadi orang yang
pendiam, selalu menyendiri, kaku, dan suasana hati yang terkadang tak menentu. Tapi aku nggak akan pernah menjadi gila karena itu, atau sampai masuk rumah sakit jiwa. Amit-amit cabang bayi!

Aku sudah biasa menerima kesepian. Tapi mengapa zona ini terasa menyakitkan saat aku bersikap biasa saja?

Apa rasanya memiliki sosok pasangan di hidup kita? Aku cuma ingin sekali mempunyai pacar. Aku ingin mempunyai lelaki yang baik, yang bisa menerima aku dan menyanyangi aku. Aku ingin ada yang
menemaniku di setiap hariku, aku ingin ada yang
mengerti perasaanku ini.

Aku begitu kesepian.

Sangat kesepian.

Hanya sekedar tawa yang kosong dan hampa yang kutunjukkan pada mereka semua. Tawa yang
tak pernah kurasakan setulusnya lepas dari hatiku.
Hatiku menangis dan menjerit. Hatiku kosong. Bahkan di tengah keramaian pun aku merasa kesepian.

Aku sangat kesepian.

Apakah aku memang ditakdirkan hidup sendiri?

Kayla Gabriela. 120522.

Namanya Kayla.

Kalian bisa panggil Kay, La, atau Kay-Kay. Yang pertama sih lebih sering. Oh iya, dia lahir 1 Januari 2003 di rumah sakit swasta. Iya, ulang tahunnya waktu tahun baru. Zodiaknya Capricon. Ini tolong diinget ya, biar kalo tiba-tiba Kayla moodyan, bisa dimaklumin. Karena Capricon kan emang gitu. Dikit-dikit seneng, abis itu muram, atau semua zodiak begitu ya?

Kayla meletakan pena merah jambu bertinta hitam itu di atas meja dan menutup buku cokelat tebal hariannya yang lusuh.

Ia terdiam sejenak sambil mengambil napas dalam-dalam yang kemudian ia hembuskan perlahan.

Kayla lalu menatap langit gelap lewat jendela kamarnya dan memandang bulan yang saat ini bersinar sangat terang. Hampir setiap malam sebelum tidur Kayla menyempatkan diri untuk memandang langit lewat jendela kamarnya. Tak jarang ia berangan tentang hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari.

Biasanya, Kayla membuat permohonan pada bulan agar dia bisa bertemu dengan jodohnya di dalam mimpi. Dan jarang permohonannya terkabulkan. Tapi sekarang, Kayla memohon agar bisa menghabiskan waktu bersama kedua orangtuanya. Entah permohonannya akan terkabul atau tidak. Kayla hanya bisa berharap.

Kayla tersenyum, di bawah cahaya bulan purnama penuh. Jendela yang terbuka mempersilakan angin untuk masuk, mengibaskan setiap rambutnya yang ikal dengan indah.

Kayla menghirup dalam-dalam aroma malam yang tidak berubah, masih sama seperti malam-malam kemarin dengan angin kencang yang menyapi setiap inci wajahnya.

Tok tok tok!

Bunyi ketukan terdengar dari pintu kamar Kayla. Ia menoleh dan segera beranjak dari kursi untuk mendekati pintu dan membukanya.

"Bi Ani," ucap Kayla saat tau siapa yang mengetuk pintu.

Seperti biasa, Bi Ani—pembantu keluarga Kayla—membawakan segelas susu cokelat untuk Kayla sebelum tidur.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang