THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]

24. Gertakan 2

24. GERTAKAN 2

Rasanya Monica ingin turun tadi di tengah jalan karena saking kesalnya. Tobias tidak main-main. Dia benar-benar ngebut di jalan. Bahkan ada banyak mobil yang ia salip begitu saja. Ada juga yang membunyikan klakson panjang untuk mereka Tobias terlalu ugal-ugalan naik motor di jalanan.

"Kenapa lo?"

Monica lansung menghajar pundak cowok itu.

"ADUH! KOK DIPUKUL?!"

"Pake nanya lagi lo!"

Tobias menaruh helm-nya di spion motor. Ia melihat rambut Monica yang berantakan karena ulahnya.

"Takut?" tanya Tobias.

"Lo tuh ngajak cewek! Bukan cowok! Kalo mau mati jangan ajak-ajak gue!"

"Gue kira gue ngajak cowok," balas Tobias padanya. "Bisa takut juga lo."

Monica bergumam.

"Yang penting kan sampe dengan selamat. Harusnya lo bersyukur."

"Ya gak gitu juga kali!" Monica mendengus kesal, lalu berbalik. "Loh gue dimana?"

Monica memalingkan wajah dan melihat sekeliling. Rumah besar nan mewah menyambut pandangannya. Tobias tersenyum tipis saat melihat cewek itu tampak terkejut melihat pemandangan yang jarang ia lihat.

"Mau masuk gak nih?" ajak Tobias sambil merapihkan rambut Monica, namum cewek itu lansung mundur saat hendak melakukan itu.

"Gak usah. Gue bisa rapiin sendiri," ucap Monica.

"Oke."

"Astaga Mama kira ada apa. Ternyata kamu, Tobias." Suara Erika, Bunda Tobias, menyambut mereka berdua di pintu masuk. "Mama kira kamu nggak pulang soalnya Mama udah tunggu dari tadi."

"Nggak bakalan lama kalau dia nggak mukul-mukul di jalan."

"Heh! Jangan suka ngarang ya lo!" Monica mendelik protes pada Tobias. Yang diprotes hanya bersikap tak acuh dengan omongan itu.