16. Truth or Drink

7 7 56
                                    

16. TRUTH OR DRINK

Kayla bener-bener membeku di tempat.

Wajahnya berubah menjadi pucat pasi. "G-g-gak mungkin robek, kan..."

Lila yang melihat itu tertawa lebar karena rencana untuk mempermalukan Kayla di tempat umum berhasil. Kini semua orang melihat kondisi Kayla yang memprihatinkan. Bahkan beberapa dari mereka ikut tertawa dan bukannya menolong gadis itu.

Chika? Dia juga shock banget.

Melihat paha Kayla yang terpampang jelas dan keadaan yang semakin tidak kondusif, Dylan melangkahkan kaki menghampiri gadis itu.

Saat berjalan Dylan melepas tuxedo hitam, dan menyampirkannya ke pinggang Kayla agar bisa menutupi gaun Kayla yang terobek lebar itu. Dylan melakukan itu karena kasihan.

Melihat Dylan telah menolongnya, Kayla memilih pergi dari tempat itu. Dia malu banget.

"KOK KAMU NOLONGIN DIA SIH?!" bentak Lila tidak suka.

"Mendingn lo balik ke temen-temen lo, La. Sebelum gue makin muak liat muka lo," ucap Dylan sambil menatap Lila dengan bengis.

Selepas kepergian Lila, sekarang bukan hanya temen-temen Dylan yang menatap kepergian Dylan dan Kayla dengan bingung, melainkan Chika juga.

༻❁༺

Kayla memeluk diri sendiri saat angin di luar sana membuat tubuhnya kedinginan.

"Dingin."

"Kalo dingin jangan duduk di luar."

Kayla terkesiap begitu mendengar suara Dylan di sampingnya.

Kayla mendengus pelan.

"Ngapain kamu?" Kayla berusaha memecahkan keheningan.

"Apanya yang ngapain?"

"Kamu ngapain di sini?"

"Emang kenapa kalau gue di sini?"

"Kok kamu ngeselin sih?"

Dylan terkekeh mendengarnya.

"Bosen di dalem."

"Oh," balas Kayla sambil menghela napas.

"Sorry."

"Buat?"

"Lila ngerobekin gaun lo karena siapa lagi kalau bukan gue?"

Kayla memutar kedua matanya dengan malas. "Makanya kalau cari cewek yang bener. Jangan kayak lonte habis dikasih jatah."

Wow, Dylan saja kaget mendengar kalimat itu keluar dari mulut Kayla. Kalau teman-teman ceweknya mendengar, bisa-bisa mereka kaget juga.

"Jangan di luar terus. Nanti masuk angin," ujar Dylan sambil mengulurkan tangan untuk membawa gadis itu. Kayla mendongak dengan ekspresi seperti orang lelah.

"Kali ini gue gak akan biarin lo dibikin malu lagi. Trust me."

༻❁༺

Chika memilih duduk di balkon aula hotem sembari menghirup udara malam. Perasaannya kacau ketika melihat Alex lebih asyik dan leluasa mengobrol dengan perempuan lain. Cowok itu ada di dalam. Dia bahkan tidak menyadari Chika telah pergi dari tempat duduk.

Kenapa mereka bisa akrab, sedangkan aku selalu canggung saat ngobrol sama Alex?

Chika pun memberanikan diri untuk nge-chat Alex.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang