32. Monster

17 10 19
                                    

happy reading Frend!☁️🌸✨

happy reading Frend!☁️🌸✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

32. MONSTER

Saat Monica masuk ke ruangan kepala sekolah, dirinya dikejutkan dengan kehadiran Sammy, Starla, dan Kayla yang sedang berdiri di sebelah meja. Kepala sekolah mereka sedang duduk di kursi—menunggu Monica.

Beliau geleng-geleng kepala melihat penampilan Monica. Sudah sering diberitahu, tetapi tetap saja dia tidak berubah.

"Duduk kamu."

Titah itu membuat Monica duduk di kursi. Dia melirik sahabat-sahabatnya namun mereka hanya menunduk.

"Apa apa, Pak?" Monica memulai pembicaraan.

Kepala sekolah mereka mengambil tas Monica. Meletakkannya di meja. Monica sama bingungnya namun dia takut apa yang dikhawatirkan terjadi.

"Tadi pagi pihak polisi sudah menggeladah seluruh kelas. Mereka saya suruh datang ke sekolah mengenai kasus barang-barang terlarang yang dibawa oleh para murid. Pihak sekolah juga SMA TIGER melakukan ini demi kebaikan kalian semua. Dan tentunya menjauhkan kalian dari bahaya."Kepala sekolah itu mulai berujar membuat Monica dan teman-temannya mendengarkan dengan seksama. Bisa disimpulkan bahwa masalah itu ada hubungannya dengan Monica.

"Kamu Monica Rain, kelas 12 MIPA 2, kan?"

"Iya Pak."

"Saya sudah dapat banyak bukti dan berita buruk tentang kamu sejak bertahun-tahun. Tentang geng
motor. Mulai dari kamu melakukan tindakan anarkis di SMA TIGER, ikut tawuran, bolos sekolah, dan yang terakhir salah satu polisi melihat isi tas kamu membawa sabu-sabu ke sekolah."

Monica dan teman-temannya membulatkan mata. Mereka saling pandang lalu menatap dengan serius wajah kepala sekolah yang tampak lelah menghadapi masalah sekelumit ini.

"Sabu-sabu?" Monica akhirnya angkat suara. Dia shock abis. Siapa yang nggak kaget kalau dirinya dituduh membawa barang terlarang ke sekolah? Bahkan dia tidak pernah menyentuh benda itu seumur hidup.

Pak Joko berdiri di sebelah kepala sekolah. Laki-laki itu menatap Monica. "Ya, Monica. Sabu-sabu."

"Tapi saya enggak bawa itu ke sekolah."

"Apa pembelaanmu kali ini?" Jelas terdengar nada tegas dari Pak Joko.

"Saya gak bawa itu ke sekolah Pak," jawab Monica masih santai. Ia sama sekali tidak takut dengan pria yang dihadapannya kali ini. Walaupun ada kepala sekolah di sini.

"Saya benar-benar gak melakukan itu."

Pak Joko menghela napasnya pelan, percuma saja ia bertanya kepada gadis itu.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang