45. Kebenaran

15 9 139
                                    

45

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45. KEBENARAN

"Nggak usah khawatir," kata Tobias masam. "Orang-orang nggak akan berani nanya ke gue lo ada di mana. Bahkan temen-temen lo pun nggak bakal berani kalo ketemu di sekolah."

"Tapi nanti kalo lo bocor kan gawat."

"Lo kira gue apaan, bisa bocor mens?"

"Maksud gue bocor mulut, monyet," sahut Monica sabar. "Kan enggak ada yang tahu kalo lo keceplosan."

"Ooh. Ya semoga aja nggak keceplosan."

"Anjing lo."

"Terutama kalo gue enggak disogok pake duit. Kan lumayan buat minum."

Monica memutar bola matanya. Sepertinya kepribadian Tobias berubah jadi sinting.

"Jadi lo bakal ke sekolah hari ini?"

"Iya. " Muka Tobias berubah cerah. "Tadi malam gue udah ngomong, kan?"

"Nitip sesuatu boleh?"

"Tumben minta izin dulu."

"Nggak usah mancing gue marah," ucap Monica. "Gue mau nitip salam buat Starla, Sammy, Kayla."

Tobias menatap Monica curiga. "Kenapa gak chat aja?"

"Nggak deh."

"Kenapa?"

"Nggak, pokoknya gue belom berani. Dan oh ya, karena lo ke sekolah, sekalian beliin gue cirng ya. Bilang sama Mbak Sinta, ngutang aja dulu, entar gue bayar kalo udah wisuda."

"Bisa ditebak dari kelakuan lo yang minta dikasih kartu merah melulu."

Kurang ajar.

Sementara Tobias sibuk memakai sepatu, Monica menatap puncak kepalanya dengan bingung. Cowok ini benar-benar aneh. Hanya seorang murid, tapi saat ini dia adalah orang yang paling Monica andalkan di dunia ini. Cara pikirnya tajam, ide-idenya selalu menarik, selalu membantu tanpa diminta. Namun yang paling berkesan bagi Monica adalah perhatiannya pada gadis itu yang tanpa saingan. Di dunia ini, hanya dia yang benar-benar memprioritaskan dan kebutuhan Monica di atas segalanya.

Monica tidak tahu kenapa ada orang yang begini baik padanya. Apakah dia manusia langka, mujizat kehidupan, ataukah dia punya maksud tersembunyi?

Monica terlalu sering dikhianati orang sehingga membuatnya jadi sinis. Dia tidak boleh berpikiran negatif soal Tobias, terutama karena dialah satu-satunya orang yang ada di pihaknya saat ini.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang