31. Berita Mengejutkan 2

12 10 21
                                    

sebelum baca, vote dulu ya bestie☁️🌸✨
thank you!!

sebelum baca, vote dulu ya bestie☁️🌸✨thank you!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31. KABAR MENGEJUTKAN 2

Satu jam sebelumnya.

Monica duduk diam di kursi kelasnya, dengan ponsel yang sedari tadi ia pegang dan layar ponselnya yang menyala memperlihatkan room chat dari nomor tidak dikenal, tapi gadis itu tau pastu siapa yang mengirimkannya pesan.

Siapa lagi kalau bukan si Revan Brengsek itu.

Bahkan hanya satu pesan dan tidak lebih, tapi entah kenapa sedari tadi dirinya terus memperhatikan pesan itu. Ia enggan membalasnya, tapi senang memperhatikannya.

Malam ini adalah penentuannya. Jujur atau mati.

Sebuah pesan singkat namun entah kenapa bisa membuatnya tersenyum.

Pintu kelasnya yang berderit menandakan seseorang mencoba masuk ke dalam kelas membuat gadis itu segera mematikan ponselnya lalu menatap seseorang di ambang pintu. Matanya menatap malas orang itu, gadis yang menjadi musuh buyutannya berdiri angkuh di sana kemudian berjalan santai mendekatinya.

"Lo deket sama Tobias?" tanya Zea cepat.

"Apa urusannya sama lo?" sinis Monica.

Zea menatap Monica tak suka. "Jauhin dia!"

Monica tertawa ringan, ia berdiri kemudian berjalan memutari tubuh Zea. Saat tepat berada di depan gadis itu, ia menatap Zea dari atas sampai bawah.

"Lo siapanya, hm?"

Monica mengangkuk-anggukan kepalanya pelan. "Oh gue tau, lo mantan yang terobsesi sama Tobias tapi sayangnya dia gak mau sama lo lagi kan?"

Zea mengepalkan tangannya kuat, jika bisa ia sudah menjambak gadis ini sekarang juga.

"Kasian rival gue ini." Monica mengejek seraya menepuk-nepuk pundak Zea namun dengan cepat ditepis oleh gadis itu.

"Jangan berani-berani lo deketin dia ya!"

"Lo kan bukan pacarnya Tobias." Jawaban santai dari Monica mampu membuat bibir Zea terbungkam.

"Udah jadi mantan, tapi kelakuan masih murahan," ucap Monica.

"Gue masih suka sama dia," jawab Zea setelah terdiam selama beberapa saat.

Monica melipat tangannya di depan dada, "Kalau gue juga suka sama dia, gimana?"

"Enggak!" jawab Zea cepat. "Lo jangan egois dong!"

"Gue egois?" Monica tertawa kecil kemudian menunjukkan kamera ponselnya ke arah Zea. "Ngaca, siapa yang egois di sini."

Habis sudah kesabaran Zea. Ia lansung mencengkram erat kedua bahu Monica. "Jauhin Tobias! Lo gak boleh rebut milik gue!"

"Heh bego, sejak lahir lo gak dikaruniai otak ya? Gue gak pernah rebut cowok lo! Sadar diri kek! Benalu kek lo gak usah sok paling tersakiti di sini!" bentak Monica yang tanpa sadar membuat Zea semakin emosi.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang