12. Penyamaran

22 10 25
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. PENYAMARAN

Tobias malas banget ngurusin Zea kalau sudah luar biasa manja.

Seperti sekarang, tapi di saat yang sama, Tobias juga merasa bersalah. Soalnya Zea jadi seperti sekarang kan gara-gara mau pulang bareng dia. Makanya, begitu sampai di rumah Zea, Tobias lansung bantuin cewek itu duduk dan mengecek kakinya.

"Masih sakit?"

"Masih..."

"Telepon orangtua kamu aja deh." Tobias mengusulkan.

"Jangan. Ini masih sakit sih, tapi nggak sampai sakit yang harus ditelepon orangtua aku." Zea berujar, nadanya manja seperti bocah yang lagi mengadu ke ibunya.

"Tapi ini memar, Ze."

"Kesandung trotoar doang kok."

"Yaudah berati aku bisa tinggal."

Zea berdecak. "Terus kamu mau ninggalin aku?"

"Kan udah gapapa."

"Tapi aku gak mau sendirian di rumah!"

"Terus maunya apa?"

"Bikinin susu."

"APA HUBUNGANNYA KAKI SAMA SUSU, JULEHA?!"

"Lagi shock karena sakit, siapa tau kalau minum susu nanti rasa sakitnya hilang, terus nggak shock lagi deh." Zea tersenyum.

Tobias mengembuskan napas. Tapi ya udah, sebagai yang waras, dia memutuskan bikinin Zea susu, bawa cangkirnya dan diletakkan di depan Zea.

💀💀💀

Nih anak on instagram gak sih? Apa perlu gue minta nomor WA-nya biar gue bisa chattan terus?

Dylan menghela napas panjang banget waktu DM-nya belum dibaca sama Kayla. Dia berpikir keras sejenak, terus menggerakan jari-jarinya di atas layar ponsel.

Dylan:
p
p
p
p

Oke, itu nggak sopan dan jujur saja, Dylan belum kepingin ditolak Kayla. Permainannya baru saja dimulai, masa lansung ditolak.

Dylan:
Woy

Itu juga nggak tepat.

Dylan:
Buku biologi gue ada di tas lo
Jawab dong kalo dichat

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang