57. Spikopat atau Pembunuh

10 9 65
                                    

Jangan lupa vote and comment ya!🔪🙏🏿

Jangan lupa vote and comment ya!🔪🙏🏿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

57. PSIKOPAT ATAU PEMBUNUH

Sepuluh tahun yang lalu.

"KAK KARIN!"

Senyum Karin terkembang saat melihat adik kembarnya lebih mirip cowok cantik ketimbang cewek feminin muncul. Dia masih mengenakan seragam yang dipenuhi coretan-coretan jelek, tapi itu tidak berati dia lansung ke sini—ke rumah sakit tempat Karin dirawat—sepulang sekolah.

Yang namanya Monica Rain bisa saja tidak berganti pakaian selama beberapa hari hingga seseorang menegurnya (atau pakaian itu terlalu bau untuk dipakainya).

"Monica!" sapa Karin tanpa bisa menyembunyikan rasa senangnya. "Thanks ya udah dateng!"

"Bukan cuma dateng," kata Monica bangga. "Liat nih! Tadaaa!"

Karin kaget dan girang saat melihat sekotak cokelat Cadbury yang disodorkannya pada Karin. Memang bukan cokelat mahal seperti yang dia biasa beli, tapi ini makanan pertama yang diberikan oleh Monica pada Karin sejak kecil.

"Thank you," ucapnya tulus. "Perlu bagi-bagi sama lo gak nih?"

"Ah, nggak usah," tolak Monica dengan nada pongah. "Gue habis nyopet. Sekarang mau beli seribu kotak cokelat pun gue sanggung kok."

Karin menatapnya shock.

"Becanda ih!" Monica sewot karena kakaknya tidak bisa mengerti leloconnya. Karin tersenyum lega. Pasalnya, usia Monica baru 8 tahun dan bakalan kaget banget kalau bocah ini udah berani nyopey duit orang.

"Gue abis bongkar celengan. Abis itu lansung jajan deh!"

"Emangnya tabungan lo ada berapa?"

"Seratus ribu. Gak nambah-nambah karena suka aku ambil diem-diem."

Karin tertawa, namun itu membuat kepalanya sakit lagi.

"Kenapa Kak?" tanya Monica cemas. "Kepala lo belum sembuh?"

"Iya, masih sedikit sakit," sahut Karin. "Tapi nggak apa-apa. Seharusnya dalam waktu dua-tiga hari lagi gue bisa keluar. Saat itu," dia bertanya dengan hati-hati. "Lo nggak akan kabur dari rumah lagi, kan?"

Monica tampak salah tingkah. "Ehm, kira-kira begitu."

Bocah 8 tahun sudah berani kabur dari rumah karena kekesaran kedua orangtuanya.

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang