Prom Night Starla & Arka

12 7 122
                                    

HALO SEMUAAAAAA! APA KABAR? SEMOGA KALIAN SEHAT DAN BAHAGIA SELALU YAAAA!!

AKHIRNYA AKU UPDATE LAGI NICH, TAPI KALI INI KHUSUS TENTANG PROM NIGHT. BUAT YANG GATAU PROM NIGHT ITU APA, ITU SEMACAM PESTA PERPISAHAN YANG BIASA DISELENGGARAKAN ANAK-ANAK KELAS 12💅🏻 DAN BIASANYA BAWA PASANGAN🤭

Satu-satu couple aku bakal publish di extra chapter ini. Aku tulis ini penuh dengan penghayatan dan semoga kalian suka yaaach!! Muah!

Oh iya, jangan lupa vote and comment yaaa! Thank youuuuu luv❤️

HAPPY READING ALL!!

HAPPY READING ALL!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1.1 PROM NIGHT STARLA & ARKA

Cermin besar memantulkan refleksi seorang gadis cantik dengan riasan dan tataan rambut hasil tangannya. Dia nampak anggun dengan gaun pink melekat sempurna di tubuh rampingnya. Senyum manis terukir di bibir, disertai kilauan indah pada matanya yang cantik.

Starla menarik napas panjang, mencoba memberi rasa lebih rileks dan nyaman untuk dirinya sendiri. Ia sangat gugup. Hanya dalam hitungan jam menuju momen Prom Night.

"Kamu cantik, Starla." Starla berkata pada dirinya sendiri. Dia selalu merasa dirinya cantik, tapi penampilannya kini berada pada level yang berbeda. Matanya tampak lebih hidup kareja sapuan eyeshadow tipis berwarna kecokelatan di mata. Alisnya jauh lebih rapi. Ada rona merah samar yang manis di pipinya.

Lantas ujung-ujung bibirnya kembali tertarik. Starla tidak tahu betapa dirinya berharap, untuk satu kali saja hari ini, Arka juga berpendapat seperti itu pada penampilannya.

⚪️⚪️⚪️

Arka baru menyeruput tegukan pertama dari cangkir kopinya ketika dia melihat Starla menuruni tangga melalui sudut mata. Refleks, cowok itu lansung tersedak. Setengah terbatuk, Arka meletakkan kembali cangkir kopinya ke atas meja.

Robert, ayah Starla, memberi kode pada Stefany yang lantas dengan ogah-ogahan melesat ke dapur mengambis minum. Arka nampak merasa bersalah, dan meminta maaf ketika beberapa teguk air mineral berhasil melegakan tenggorokannya yang sempat terasa tersumbat.

"Sori, Om."

"Kenapa? Kopi kamu rasanya asin, ya?" Robert berpaling pada Stefany. "Stef, Papi pernah bilang apa soal jangan pernah menjahili makanan tamu?"

"Sumpah, aku masukin gula, Pi. Kalau emang beneran niat ngejahilin ini orang sih, daripada garam mending aku masukin bubuk lada aja sekalian." Stefany terlihat dongkol.

"Nggak, Om. Rasa kopinya manis." Arka menarik napas, lalu mencuri-curi pandang Starla yang kini telah duduk di atas sofa.

"Ey! Aku baru selesai make up!" Starla menyambut.

"Cantik banget ih!" Stefany memuji kecantikan Starla.

Starla menyahut, "Biasanya kalau Kakak muji gitu pasti ada maunya."

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang