11. Dimsum Cinta

11 7 50
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. DIMSUM CINTA🥟

Arka mengajak Starla berjalan di sekitar taman umum. Kali ini Starla tampak cantik dengan rambut digerai. Sejujurnya, bagi Arka. Starla selalu dan akan bertambah cantik di matanya.

"Kenapa kok murung gitu?" tanya Arka pada Starla.

"Ada sesuatu?" tanya Arka memegang kedua tangan Starla.

"Ada."

"Sesuatu itu apa?"

"Gak usah Ka nanti juga reda."

"Kamu gak mau berbagi cerita sama aku?" tanya Arka membuat Starla terus menatap matanya. Sejujurnya ini bukan masalah penting yang harus ia bicarakan.

"Farah kok sekarang berubah ya?"

"Berubah? Berubah gimana?" tanya Arka.

"Berubah aja gitu jadi orang yang aku kenal. Waktu di rumah sakit, tadi dia sempet marah-marah mungkin lagi sensitif kali ya?" Starla mencoba berpikir yang masuk akal namun sudut hatinya berkata lain.

"Nanti juga membaik." Arka mengelus rambut Starla.

Starla mengangkuk. "Besok kamu jadi anterin aku ke photoshoot? Atau kamu ada acara lain?" tanya Starla.

"Jadi. Aku udah kosongon jadwal besok."

"Ka," Starla membuat Arka bergumam. "Kalau semisalnya, ada cewek yang deketin kamu, dia lebih cantik dari aku, apa kamu masih mau sama aku? Maksudku, banyak cewek di dunia ini dan mungkin aja mereka naksir sama kamu. Aku masih kepikiran karena aku rasa aku nggak secantik cewek-cewek di luar sana."

"Insecure lagi?" tanya Arka membuat Starla mengangkuk.

"Aku kepikiran terus..." ujar Starla membuat Arka tertawa.

"Ngapain kepikiran terus? Cewek cantik nggak melulu jadi prioritas. Ada saatnya kamu lebih pikirin tentang karir, masa depan, pendidikan, dan attitude. Semua cewek itu cantik, tapi nggak semua punya itu di diri mereka."

Iya bener dan memang ada benarnya. Starla menghela napas.

"Tapi kamu belom jawab pertanyaan aku tadi."

"Pertanyaan apa?"

"Kamu bakal berpaling dari aku?"

"Enggak."

"Why?"

"Karena lo orang yang tepat."

Starla mengangkat satu alisnya. "Maksudnya?"

"Karena kamu orang yang bisa bikin aku cerita bebas tanpa takut dihakimi, orang yang menerima semua kekurangan aku dan selalu support aku menjadi lebih baik. Orang yang bisa membuat aku merasa tenang dan mengerti perasaan aku, yang mau sama-sama berjuang, yang mampu mengontrol emosi aku, dan yang selalu mau untuk memperbaiki," kata Arka. "Intinya kalo sama kamu, aku bisa jadi diriku sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain."

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang