20. Dia Masih Marah?

15 7 43
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. DIA MASIH MARAH?

Dylan terlambat lagi. Cowok itu menghembuskan napas kesal. Ini semua karena dia baru pulang jam 2 pagi padahal yang lain pulang jam setengah 1 dari bazar.

Jam 8.15.

Dengan wajah ngantuk terpaksa ia mengungsikan motornya di belakang sekolah agar tidak ketahuan Pak Joko yang sedang berbicara di depan ruang BK. Setelah cowok itu menaruh motor, barulah ia bisa dengan mulus masuk ke sekolah.

Cowok itu mengambil ponselnya. Dylan lalu mencari kontak Alex di LINE dan menghubunginya. Free call. Selama beberapa detik menunggu sambil berjalan ke kelas. Akhirnya Alex mengangkat panggilan itu. Suara riuh teman-teman sekelasnya yang menyambut di telinga. Yang paling keras suaranya Evan yang berteriak karena cowok itu mengaku belum bayar kas.

"Lan lo di mana?" tanya Alex.

"Gue udah otewe. Ada guru gak di kelas?"

"Kaga ada. Gece lo! Ntar lagi ulangan Bu Naya!"

"Oh ya gue lupa," kata Dylan baru mengingat hal itu. "Ya gue ke sana sekarang."

Dylan mempercepat langkah kakinya. Dia mendengar kalau Bu Naya sudah ada di dalam kelas. Masih dengan tangan yang menempel di telinga. Mendengarkan apa saja yang diucapkan Bu Naya.

"EEEE IBU!" kata Alex kalem tapi bercanda.

Dylan yakin cowok itu sedang cengar-cengir sekarang.

"Kamu kalau nerima telpon di luar. Jangan di dalem."

"Siap Bu!"

"Emang lagi ngomongin apa sih?"

"Oooh ini Bu. Biasa urusan cowok," katanya lagi membuat Dylan mengernyit.

"Urusan cowok?" tanya Bu Naya galak. "Apa tuh?"

"Yakin Ibu mau tau? Saya saranin jangan deh Bu. Ntar Ibu nyesel. Ibu kan belum nikah," kata Alex mesum.

"Kamu itu!" Bu Naya berseru marah. "Ya udah kalau gitu kamu duduk!"

"Shap!"

"Temen kamu mana?"

"Dylan Bu? Nih lagi teleponan sama saya. Katanya lagi otewe dia Bu."

"Jam segini kok baru ke sekolah?"

"Lah Ibu sendiri gimana?" ceplos Alex spontan. Dylan yang mendengar itu terkekeh. "Ibu juga kan baru dateng. Jadi sama aja."

"Saya harus ngurus keperluan sekolah tadi."

"Oh gitu Bu. Kirain saya Ibu telat," Alex tersenyum mesem-mesem membuat Bu Naya memasang wajah makin galak padanya.

"Bilang sama dia. Kalau lima menit lagi nggak nyampe kelas, nggak boleh ikut ulangan."

"Siap Bu!" kata Alex dengan satu jempol ia acungkan untuk guru itu.

Alex makin menempelkan penselnya ke telinga. "LAN! Kata Bu Naya kalau lo lima menit lagi nggak nyampe kelas, lo nggak boleh ikut ulangan!"

THE GOLDEN TEENAGERS [PART 3&4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang