"Kamu bener gak apa-apa kalau mama tinggal, kan?" tanya mama yang malam ini ikut merebahkan tubuh di ranjang Dari.
Perempuan yang memotong rambutnya menjadi seperti potongan laki-laki dan tidak beraturan ini mengangguk pelan. Mereka sama-sama tidur berhadapan, dengan Disa yang membatasi keduanya. Anak itu sudah tidur setengah jam lalu setelah dibuatkan susu oleh sang nenek.
"Mama balik ke kamar, ya?" ucap wanita yang kini mengulurkan tangan dan mengusap-usap rambut Dari.
Tadi akhirnya Wulandari membuka pintu saat keadaan di dalam kamar sudah benar-benar kacau. Dengan keadaan panik, dia berlari dan memutar kunci supaya terbuka. Dari langsung menangis di pelukan sang mama dengan tubuh gemetar dan napas sesak. Disa yang melihat bubunya begitu, ikut menangis dan tidak mau jauh-jauh dari perempuan itu. Dia takut dikunci oleh bubu lagi dan tidak boleh masuk ke dalam kamar seperti tadi.
Disa banyak bertanya pada Dari, tetapi bubunya tidak bisa menjawab banyak seperti biasa. Dia lebih sering melamun atau menangis. Akhirnya, nenek memutuskan untuk membuat susu supaya cucunya tidur dan tidak lagi mengganggu Dari.
"Kalau mau makan, di atas meja masih ada satu mangkok sup."
Dari mengangguk sambil menatap mama dengan mata berkaca. Dia hanya makan satu kali siang tadi, itu juga disuapi mama dan Dari hanya makan dua suapan saja.
Sepeninggal mama, Dari kini mengalihkan perhatian pada anak perempuan yang tertidur pulas setelah hampir seharian ini selalu berada di sampingnya. Dari memeluk anak itu dan mengecup pipi Disa cukup lama. Karena sejak tadi sibuk dengan kesedihannya sendiri, dia sampai mengabaikan anak ini.
Besok harinya, Dari masih belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan untuk bangun dari tidur saja rasanya tidak sanggup. Disa yang tahunya bubu sedang sakit, tidak lagi rewel. Tadi dia bangun dan bilang ingin ke kamar mandi. Dari bilang pada anaknya supaya minta tolong diantar nenek, jangan pergi sendiri karena takut kepleset atau jatuh.
Pagi ini dia memutuskan untuk tidak masuk kerja. Wulandari ingin mengabari bosnya tetapi dia terlalu takut untuk membuka ponsel. Sudah pasti semua orang tahu mengenai video yang sudah viral itu. Dari tidak punya muka untuk bertemu apalagi sampai berinteraksi dengan orang lain.
Di lain tempat, Andaru menenangkan orang tuanya terutama mama yang terus khawatir dan menyalahkan Dari atas apa yang terjadi. Nama anak semata wayang dan perusahaan jadi ikut terseret. Banyak dari rekan Daru sendiri dan rekan orang tuanya yang menyayangkan Andaru mempunyai hubungan dengan perempuan yang video vulgar berdurasi 15 detiknya sudah tersebar ke mana-mana.
Andaru sudah menghubungi beberapa pihak dan meminta bantuan supaya masalah ini tidak menjadi semakin besar, meluas, dan jadi konsumsi publik terus-menerus. Berita-berita yang mulai bersebaran di sosial media atau portal berita diminta diturunkan segera supaya kasus ini bisa mereda dengan cepat. Andaru juga meminta pada mama untuk jangan berkata apa-apa pada siapa pun mengenai masalah ini. Biar nanti urusan diselesaikan olehnya. Lelaki itu tahu, sang papa juga sedikit khawatir ... tetapi beliau percaya kalau anak mereka satu-satunya dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Kemarin dia sudah bertemu dengan Rio secara langsung---Andaru langsung datang menemui anak itu di rumahnya---dan membicarakan masalah ini. Daru memberi dua opsi pada Rio dan lelaki itu meminta sang ponakan untuk memutuskan secepatnya. Andaru memberi waktu 1x24 jam sebelum dia bertindak lebih jauh.
Pertama, Rio harus menghapus video itu dan membuat video klarifikasi secara terbuka kalau video yang dia bagikan itu adalah editan semata---meski nyatanya video tersebut adalah benar. Sebagai imbalan, Andaru akan tetap mempertahankan Rio di perusahaan dan memaafkan kelakuan Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru untuk Dari✔
FanfictionWulandari, perempuan berusia 21 tahun yang memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi supir bos Jaya Wardhana bernama Samudera Andaru ... berujung menjadi sebuah kesialan karena mau tidak mau harus bersinggungan lagi dengan laki-laki di masa lalu ya...