10 | Kapan gue bisa pake lo lagi?

3.7K 766 274
                                    

"Dari, kamu lapar?" tanya Andaru setelah mereka keluar dari bioskop.

Perempuan berambut sebahu yang berjalan di belakang Daru, menyahut, "Tidak, Pak. Tapi kalau Pak Andaru lapar biar saya tunggu sampai selesai makan."

Lelaki itu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri sekilas, kemudian bersuara, "Ya sudah kalau begitu, langsung kembali ke kantor saja. Saya akan menghubungi supir untuk menjemput saya pulang setelah kita sampai di sana."

Status Dari hanya supir di kantor, kalau yang mengantar dan menjemput Daru dari kantor ke rumah ada supir lain. Supir yang memang dikhususkan untuk mengantar orang-orang rumah bepergian---biasanya sering dipakai oleh sang mama.

Sudah yang keberapa kali dia bergonta-ganti mencari supir. Setiap supir yang bekerja di rumah keluarga Jaya Wardhana, tidak pernah betah karena kelakuan Mamanya Andaru yang cerewet dan selalu serba salah. Paling lama dulu, sekitar satu setengah tahun. Pokoknya, yang dilakukan orang-orang di bawahnya selalu salah. Dia suka membesar-besarkan masalah kecil, tidak segan memaki supir di depan umum sampai membuat mereka malu, dan suka mengungkit kebaikan-kebaikannya. Mereka biasa bertahan karena kebaikan Papa juga Andaru, tetapi seringnya memilih menjadi supir di tempat lain karena sakit hati atau tidak terima dengan sikap mama yang suka seenaknya. Setiap kali supirnya memutuskan resign, mama selalu menganggap mereka tidak tahu diuntung. Tidak pernah instropeksi diri mengenai penyebab mereka keluar.

Supir yang sekarang sudah tiga bulan bekerja, Daru berharap dia bisa dapat bertahan lama.

"Baik, Pak." Dari tersenyum senang, akhirnya dia bisa pulang juga ke rumah dan bertemu dengan Disa. Dia merindukan anaknya.

Wulandari sampai di rumah pukul setengah sepuluh. Sebelum itu, dia menyempatkan diri untuk mampir ke minimarket dekat rumah dan membeli beberapa es krim dengan varian bentuk dan rasa. Dulu Dari hanya bisa membelikan satu es krim setiap awal gajian untuknya, tetapi belum ada sebulan bekerja bersama Daru ... dia sudah bisa beli beberapa.

Perempuan berusia 21 tahun ini memarkirkan motor di halaman rumah, kemudian masuk ke dalam. Seperti biasa, mama masih terjaga saat Dari pulang. Dia bertanya mengenai Disa, mamanya bilang kalau sang anak sudah tidur sejak satu jam lalu setelah menanyakan Dari.

"Ini besok buat Disa ya, Ma," kata Dari yang sekarang ada di meja makan. Mama tengah menghangatkan sayur untuknya karena Dari bilang dia belum makan.

"Apa itu?"

"Biasa, yang ini makanan kecil dari Pak Bos," kata Dari yang menaruh lemper, bolu kukus, juga sepotong brownies berukuran kecil ke mangkuk plastik. "Dari juga beli es krim, setiap hari dikasihnya satu-satu aja ya, Ma. Kalo dia minta lagi bilang aja gak ada," lanjut Dari yang berjalan ke arah kulkas dan membuka pintunya beserta pintu freezer. Dia memasukkan beberapa es krim yang dibeli tadi ke dalam sana.

"Kalau dia gak minta gak mama kasih, Dar. Banyak-banyak makan es krim takutnya batuk anakmu," kata mama sambil mengaduk sayur.

"Iya, terserah mama aja ngaturnya gimana."

"Tadi kejedot pintu dia, kepalanya agak benjol."

"Kok bisa?" Dari yang baru saja menutup pintu freezer, sekarang mengalihkan pandangan ke arah sang mama.

"Itu, pake acara muter-muter ngikutin kartun di TV. Mungkin karena pusing jadi sempoyongan dan kepalanya kebentur," jelas mama.

"Kenapa gak bilang ke Dari? Rewel gak, Ma?"

"Sempet nangis kejer tadi siang, cuma pas sore udah enggak. Paling ngeluh doang kepalanya sakit sama pusing," lanjut wanita itu. "Mau kasih tahu kamu cuma kamunya lagi kerja, Ri. Takut malah kepikiran nanti gak fokus lagi."

Daru untuk Dari✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang