A/n : Halo??? Masih ada orangnya ndak ya? 👀
***
"Bubu, ini na takit atoh adi," lapor Disa langsung ketika mamanya sampai rumah. Saat mendengar suara motor Dari masuk ke halaman rumah, anak itu berjalan ke depan dengan sedikit terpincang. Ingin mengadu kepada mama apa yang terjadi. (Bubu, ininya sakit, jatuh tadi)
"Ya ampun, ini jatuh di mana?" tanya Dari setelah melepas helm dan duduk di teras. Menyejajarkan tubuh dengan sang anak yang berdiri di dekatnya.
Lutut Disa lecet parah. Sepertinya sudah diobati karena ada bekas obat luka yang mengering di sekitar sana.
"Tu di ruar. Nca ari nek di akang ilangna Nca jan ari. Nca ari, atoh deh," ocehnya dengan bahasa yang masih belum tertata dengan baik. Anak itu menepuk kening lebarnya yang tertutup poni setelah selesai cerita. (Itu di luar. Disa lari nenek di belakang bilangnya Disa jangan lari-lari. Disa lari, jatuh)
"Ya ampun, hati-hati dong, Sayang. Nangis gak tadi?"
Anak berambut sebahu ini mengangguk. "Angis. Nek endong Nca dalem." (Nangis. Nenek gendong Disa ke dalem)
"Lain kali jangan lari-lari. Harus nurut sama apa yang dibilang nenek. Ngerti?"
"Ya." Dia mengangguk lagi. "Bubu nawa apah?" (Ya, Bubu bawa apa?)
"Ini, tadi nenek bilang katanya Disa mau donat? Bubu beliin."
"Oreee!" Anaknya langsung terlihat senang saat dia mendengar makanan yang dia inginkan ada di depan mata sekarang. Dia menerima kantung plastik yang diberikan Dari, tadinya ingin langsung duduk dan membuka kotak tersebut. Tetapi Dari menyuruh sang anak untuk membukanya di dalam saja. (Horeee!)
Tadi, Disa sempat lihat anak-anak tetangganya makan donat bersama di teras rumah Ibu Nayla saat dia hendak menemani nenek ke agen di depan perumahan. Saat melihat anak itu memperhatikan aktivitas teman-temannya di gendongan sang nenek, Ibu Nayla langsung mengajak anaknya dan anak-anak lain masuk ke dalam.
Melihat mereka memakan makanan itu, Disa juga jadi mau. Dia sempat bilang nenek dan nenek pun menjawab kalau akan membelikan Disa donat sesampainya di agen, tetapi sayang ternyata sampai sana donatnya habis. Jadi mama menelpon Dari untuk membawakannya sepulang dari kantor.
Sampai di dalam, ada mamanya yang tengah menunggu di ruang tengah sambil menonton televisi. Cucunya tengah dipotong kuku, tetapi langsung meninggalkan dia saat mendengar suara motor Dari.
"Pulang sore hari ini?" tanya ibu saat Dari menyalami tangannya.
"Iya. Kebetulan Pak Bos udah gak ke mana-mana lagi. Jadi udah boleh pulang," jawab Dari yang kini duduk di sebelah mamanya. Sementara anak perempuan dia sibuk membuka kantung plastik setelah menaruhnya di atas meja dan mengeluarkan kotak donat dari dalam sana, memamerkannya pada nenek.
"Nek ni natna anyak," kata dia yang heboh sendiri. (Nenek ini donatnya banyak)
"Iya, makannya duduk ya?"
Anak itu mengangguk, mengambil donat dengan topping atas berwarna merah muda yang merupakan rasa strawberry, kemudian dia berjalan ke arah Dari dan minta dipangku.
"Itu kok kakinya bisa sampe gitu, Ma? Jatuh lagi ngapain?" tanya perempuan berambut sebahu yang duduk di sebelah sang mama.
"Abis pulang dari agen lari-lari, ngejar kupu-kupu katanya. Eh kesandung batu di jalan jadi kepleset dan lututnya kena aspal," jelas wanita baya yang sehari-harinya mengurus Disa kalau Dari bekerja.
Dari menghela napas dan memberi reaksi dengan cara menggeleng sambil memperhatikan anaknya yang sedang mengunyah donat. Anak yang dipangkunya malah menunjukkan cengiran lebar tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru untuk Dari✔
FanficWulandari, perempuan berusia 21 tahun yang memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi supir bos Jaya Wardhana bernama Samudera Andaru ... berujung menjadi sebuah kesialan karena mau tidak mau harus bersinggungan lagi dengan laki-laki di masa lalu ya...