"Bubu, Nca ma bubu bobo na cini?" tanya anak itu yang malam ini menunggu Dari memasang sprei untuk kasur di kamar baru mereka. (Bubu, Disa sama bubu bobonya di sini?)
"Iya, Sayang," sahut perempuan berambut sebahu yang masih sibuk mengaitkan ujung-ujung seprai ke kasurnya. "Tunggu dulu ya, mau bubu rapihin biar Disa tidurnya enak."
Anak itu mengangguk dengan tangan memegang botol berisi susu hangat. Dari yang membuatnya sebelum mereka masuk ke kamar. Dia berdiri tidak jauh dari bubunya, memperhatikan Dari melalui kedua manik mata.
Rumah baru mereka yang sekarang lebih besar daripada di Jakarta dulu. Mereka belum sempat membereskan barang-barang yang datang, besok saja mulai dirapikan.
Tadi ada beberapa tetangga yang datang berkenalan. Sejauh ini, mereka kelihatan baik dan ramah pada keluarga Dari. Mereka tidak mengenali Dari sebagai perempuan yang pernah viral dengan video vulgar beberapa waktu lalu di sosial media. Dari harap, orang-orang itu tidak akan pernah tahu.
Kata tetangga, mereka senang rumah ini ada yang mengisi lagi. Sudah tiga tahun rumahnya kosong karena tetangga yang lama pindah ke kota lain, banyak anak-anak yang takut kalau lewat sini malam hari---padahal lokasi rumah ada di tengah-tengah lainnya. Tetapi karena bangunannya besar dan gelap, anak-anak jadi sering tersugesti atau berkata asal kalau di dalam banyak hantunya. Malam ini, bagian dalam rumah dan teras terang oleh cahaya lampu.
Antar satu rumah dan yang lain agak berjarak. Walau masing-masing rumah tidak diberi pagar seperti di ibukota, tetapi seperti ada sekat pembatas antara satu rumah dan rumah lain dengan sendirinya. Tadi sore ramai, tetapi setelah isya suasananya sudah lumayan sepi.
Dari dan anaknya mengisi kamar depan, sementara kedua orang tuanya berada di kamar satu lagi di belakang. Dekat dengan dapur.
"Sini bobo," ajak Dari yang langsung membuat anaknya melangkah mendekat. Malam ini tidak pakai kipas angin karena cuaca sudah dingin. Disa yang biasa tidur hanya pakai kaus dan celana dalam, sekarang dipakaikan baju tidur pendek. Bahkan Dari pun memakai kardigan rajut sebagai luaran kaos oblong yang dipakai.
Sambil menepuk-nepuk paha anak perempuannya dengan pelan supaya Disa cepat tidur, pikiran Dari melayang pada kejadian pagi tadi. Dia masih belum bisa melupakan hari di mana melihat orang-orang terluka bahkan kehilangan nyawa karena Rio.
Dari berharap, Rio cepat ditangkap dan diberi hukuman supaya lelaki itu tidak mencelakakan lebih banyak orang. Dari yakin, Andaru akan mengurus Rio dengan cepat karena sudah membuat kedua orang tuanya mengalami hal seperti itu.
Semoga tidak lagi ada kabar buruk terdengar besok hari mengenai orang tua Pak Andaru. Kalau sampai iya, Dari pasti akan merasa bersalah seumur hidup.
Di lain tempat, malam ini Andaru duduk di sofa dalam ruangan tempat di mana mama berada. Mamanya sudah terlelap, lelah karena terlalu banyak memaki dan menangisi papa. Tadi Andaru juga sempat melihat papa di ruangan lain, belum ada tanda-tanda papa akan sadar.
Pihak kepolisian saat ini tengah mencari Rio yang mendadak hilang setelah mendengar saksi memberi keterangan dan ditambah permintaan Daru. Rio tidak ditemukan di rumahnya sendiri maupun rumah orang tuanya. Semakin kuat dugaan kalau dia memang dalang atas kejadian ini. Kalau bukan dia orangnya, untuk apa menghilangkan jejak dengan cara melarikan diri?
Bukan hanya memikirkan mengenai masalah ini. Dia tidak sanggup ketika tadi bertemu dengan keluarga satpam dan ARTnya yang menangis tersedu-sedu setelah ditinggal pergi dua orang yang bekerja di rumah Daru. Andaru bilang, dia akan bertanggungjawab pada keluarga yang ditinggalkan dan mengurus pelaku secepatnya.
Andaru juga mengingat percakapannya dengan Hasan lewat telpon. Berawal dari Andaru yang menanyakan bagaimana bisa Hasan dan Dari menjadi saksi, akhirnya lelaki itu tahu kalau Wulandari pindah ke luar kota. Dia meminta Hasan menemani untuk menitipkan sapu tangan Andaru pada satpam. Namun, mereka malah harus berurusan dengan polisi dan melihat dua orang tewas dibunuh. Dari sudah meminta Hasan untuk jangan mengatakan pada Andaru mengenai kepergiannya, tetapi Hasan tidak bisa menepati janji karena tidak mungkin berbohong ketika ditanya Andaru mengenai kejadian pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru untuk Dari✔
FanficWulandari, perempuan berusia 21 tahun yang memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi supir bos Jaya Wardhana bernama Samudera Andaru ... berujung menjadi sebuah kesialan karena mau tidak mau harus bersinggungan lagi dengan laki-laki di masa lalu ya...