Di perjalanan menuju bandara, Andaru menjadi pendiam. Dia tidak bicara sepatah kata pun sekembalinya ke dalam mobil. Masih memikirkan sikap dan kata-kata Dari yang terkesan berbeda 180 derajat, terakhir kali pertemuan mereka ... dia dan Dari masih baik-baik saja.
Daru berpikir apa yang membuat Dari menjadi seperti itu, tetapi dia tidak menemukan jawaban. Jika saja dirinya tidak pergi ke luar kota, Andaru akan menyelesaikan masalah ini sekarang juga dengan perempuan itu. Namun, Daru benar-benar harus pergi.
Lelaki berusia 30 tahun ini berjanji akan langsung menemui Dari dan membereskan semuanya setelah pekerjaan selesai. Andaru berusaha mengesampingkan masalah ini sementara karena ada yang lebih menjadi prioritas untuk sekarang.
Di rumah, tangis Dari akhirnya bisa reda juga setelah beberapa menit. Dada perempuan itu masih terasa sesak setelah---terpaksa---menolak Daru, mama masih memeluknya dan menenangkan sang anak. Mama ikut sedih melihat Dari begini, tetapi keputusan Dari menurutnya sudah benar. Jangan dulu memikirkan masalah percintaan, mama tidak mau Dari berakhir terluka lagi. Biar dia pulih dulu dan bisa kembali hidup normal, biar dia sembuh dari luka masa lalunya, biar Dari sedikit lebih dewasa dan benar-benar siap untuk memulai bersama orang baru yang menerima semua lebih dan kurangnya.
Untuk sekarang, jangan.
Malam harinya, Dari yang tengah membereskan pakaian-pakaiannya ke dalam koper ... mengambil saputangan yang terlipat rapi di dalam lemarinya. Ada di bagian bawah jadi jarang terlihat oleh Dari. Saputangan coklat ini milik Daru, yang dipinjamkan pada Dari waktu itu untuk mengelap airmata. Dari bilang, dia ingin mengembalikan pada Andaru tetapi lupa. Sepertinya lelaki itu juga sama.
Perempuan bermata bulat dan besar, memiliki bibir kecil, dan pipi tembam ini sempat menatap saputangan yang ada di tangannya beberapa saat kemudian memilih menaruhnya ke dalam lemari lagi. Dari mengubah posisi menjadi berdiri dan melangkah keluar kamar. Mengetuk pintu kamar sebelah dengan maksud meminjam ponsel mama.
Bukan, dia bukan ingin menghubungi Andaru. Melainkan Hasan. Wulandari meminta tolong diantarkan ke rumah Andaru untuk mengantar saputangan ini---meski Dari tahu, Andaru tidak ada di sana. Besok dia titipkan pada satpam yang menjaga rumah Andaru saja.
Hasan menyanggupi permintaan Dari. Dia sempat bingung kenapa Dari harus datang pagi ke sana, perempuan berusia 21 tahun ini bilang kalau besok siang dia akan pindah rumah.
"Lo pindah rumah dan gak ngasih tahu apa pun ke gue, Ri?" Di seberang sana, Hasan terdengar shock.
"Sorry banget, San. Gue gak bisa cerita banyak sekarang. Besok aja pas kita pulang dari rumah Pak Andaru gimana?"
Dari bisa mendengar helaan napas Hasan, disusul dengan ucapan, "Ya udah kalau itu mau lo. Cuma lo harus ngomong jujur dan gue mau gak ada yang ditutupin. Oke?"
"Hm."
Setelah menelpon Hasan, Dari langsung mengembalikan ponsel itu pada mama tanpa melihat yang lain. Dari sendiri tidak tahu bagaimana nasib ponselnya yang sudah lama tidak diaktifkan. Dia masih belum mau memegang benda itu jika bukan karena mendesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daru untuk Dari✔
FanficWulandari, perempuan berusia 21 tahun yang memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi supir bos Jaya Wardhana bernama Samudera Andaru ... berujung menjadi sebuah kesialan karena mau tidak mau harus bersinggungan lagi dengan laki-laki di masa lalu ya...