EPISODE 2

2.1K 253 119
                                    

Tiga puluh menit kemudian Dirga akhirnya di panggil, yang tersisa hanya beberapa orang lagi, dengan posisi siap, meneguhkan pikiran agar semua pertanyaan bisa dia jawab dengan benar.

Dia berjalan kedalam, membungkukkan sedikit badannya. Ada tiga orang di dalam ruangan serba putih, krem yang terlihat sangat nyaman. Astmosfirnya sangat berbeda, dua diantaranya menoleh kearah Dirga yang berjalan menuju kursi, sedangkan satu orang lagi masih sibuk menatap lembaran data diri sang pelamar.

??? : Dirga Putra Nusan---tara ...?

Pria yang dari tadi sibuk menatap lembaran-lembaran kertas itu, mengalihkan pandangannya kepada Dirga, yang dipanggil ber 'ya' pelan, sedangkan yang memanggil ber 'eh' pelan secara bersamaan.

??? : Tu--tunggu! INDO?!

Dirga : Ha--ah?

??? : Tunggu, tunggu. Nusantara? Lu, lu Indo?! Indonesia?!!

Dirga : Ma---maaf pak¿

Dirga bingung, dia harus menjawab apa, pasalnya dia tidak paham dengan pertanyaan wawancara ini. Indonesia? Apa itu? Pertanyaan macam apa itu.

Pria itu berdiri, dia langsung berjalan kearah Dirga yang masih menatapnya kebingungan.

??? : Indo, lu Indonesia 'kan?! I--ini gua Singapore, Kakak lu!

Dirga : Si-- siapa itu Indonesia, Kakak? Maaf pak, apa maksud anda, saya tidak mengerti. Sekali lagi maaf.

Dirga membungkukkan badannya, sudah pasti tidak akan diterima oleh perusahaan ini, karena dia tidak bisa menjawabnnya.

Singa : Tidak, tidak. Tunggu, jangan panik---

??? : Maaf pak, tapi yang panik disini adalah anda.

Singa : Hey, gimana gua gak panik, Ade gua yang ngehilang selama kurang lebih lima tahun yang lalu, sekarang dia ada di hadapan gua!

??? : Adik anda yang mana, Tuan?

Singa : Kalian pasti tidak akan mengetahuinya, karena dia sudah lama menghilang dan dikabarkan sudah mati---

Singa : Tapi ternyata dia masih hidup!

Singa berbicara seperti itu tanpa ada persetujuan dari Dirga, dia masih mencerna kata-kata dari orang yang ada di hadapannya, lelucon macam apa ini? Apakah interview semacam ini? Dirga tidak tahu, yang sekarang dia rasakan adalah risih ketika Singa mengucapkan dia adalah adiknya.

Dirga : Aku tidak tahu apa yang kalian ucapkan, tapi bisakah kita menyelesaikan kesalah pahaman ini dulu?

Dirga : Kurasa diantara kita ada kesalah pahaman.

??? : Maaf atas kejadian ini, Pak Dirga. Sekarang, Tuan Singapore lebih baik sekarang kita kesampingkan masalahmu terlebih dahulu. Dimana 'pun itu, sikap profesional harus ditetapkan.

Singa : Tidak bisa. Indo, lu harus pulang. Gua bakal anterin lu ke mansion!

Singapore menarik lengan Indo, tapi Dirga menahan tarikan Singa yang tidak cukup untuk menarik Dirga satu langkah 'pun.

Singa : Lu banyak berubah ya, tinggi hampir sama kayak gua, badan lu--- buset yang bener aja lu pake kemeja ketat kayak gini, Ndo?!

Singa : Astaga, gak habis thinking gua. Tapi bagus juga sih, badan lu beda ama lima tahun yang lalu. Kulit lu juga sekarang jadi agak cokllat ya, rambut lu sekarang jadi full merah?--- tapi ada putihnya dikit, mata biru lu kemana?

Pertanyaan demi pertanyaan Dirga dapatkan, dia tidak tahan dengan Singa yang terus mengecoh ini itu kepada Dirga yang bukan Indonesia.

Dirga : Sudah cukup. Saya cabut lamaran pekerjaan ini!

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang