Thailand memukul stir mobilnya dengan keras, alhasil dia meringis kesakitan karenanya.
"Ah, gimana ya-- oh, Netherland!"
"Thailand, Netherland! Dia pasti tau sesuatu tentang Dirga, bisa jadi Dia sama dia sekarang."
Thai : Ngapain harus sama dia?!
"Simpen rasa posesif lu, gua tau Dirga kayak Indonesia-- dan gua juga mulai curiga kemiripan dari segi mana pun, ada hubungannya sama Indonesia, yang terpenting sekarang hubungin Netherland."
Thailand memutuskan telponnya bersama Palestina, dia langsung mengetik nama Neth, dan langsung menelponnya.
Di sisi lain, Neth sedang asyik dengan sekumpulan kertas-kertas yang menumpuk di sebelah kiri laptopnya. Itu tidak ada habis-habisnya sejak siang tadi.
Mendengar ada telpon, dia langsung mengambil tablephone itu yang berada tidak jauh dari meja panjangnya.
Dan--
"Anj-ing, mana Dirga?!"
Sapaan yang bagus membuat Neth dan orang bersamanya menoleh kearah sang owner.
Neth : Siapa ini?!
"Gua Thailand, dimana Dirga gua anj-ing!"
Neth : Hah, Dirga? Ngapain kau tanya kepada---!!
Neth : Astaga, Dirga!
Netherland buru-buru menatap sekitar, sejak tadi dia sibuk menatap lembaran kertas yang dipenuhi oleh catatan-catatan penting menatap ke sana kemari cahaya matahari sudah diganti oleh cahaya lampu ruangan.
Neth : Ini jam berapa?!
Dia bertanya kepada perempuan yang selalu ada di sampingnya, dengan wajah lelah dia menjawab pertanyaan Neth.
??? : Sudah jam sebelas malam.
Neth : Sh*t!
Thai : Woi, jawab gua, Dirga dimana?!
Neth : Thailand, maafkan aku, Dirga dia ada di--
Tiba-tiba seseorang menelpon Netherland membuat sambungan telponnya bersama Thailand terputus otomatis.
Thai : Anj-ing!
Telpon Neth terus berdering, satu persatu seseorang menelponnya membuat Neth berteriak frustasi.
Neth : Kau, aku pinjam handphonemu, akan ku terima telpon-telpon ini sekaligus!
??? : Tapi pak---
Neth : Jika Dirga kenapa-kenapa, kau akan aku pecat.
Dia memberikan ponsel miliknya, kemudian memencet nomor telpon salah satu diantara tiga orang yang menelponnya.
Tidak butuh lama ketiganya merespon dengan cepat.
"Neth!"
Secara bersamaan mereka mengucapkannya.
Neth : Satu-satu!
"Ck, dimana Dirga?!" ucap Thailand tidak sabaran mendahului dua orang yang lainya.
"Ya dimana Dirga?!" Ternyata Palestina pun ikut menelponnya ketika mengetahui bahwa Neth memang tahu Dirga ada dimana.
"Neth, astaga, Dirga!" Lalu satunya lagi adalah Bartender yang berhasil keluar dari godaan setan-setan itu-- langsung menelpon Neth untuk meminta bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M?
De Todo[SEASON DUA DARI CERITA 'TAKDIR'] Dirga Putra Nusantara, seorang pria berumur dua puluh satu tahun yang hidup mandiri setelah kematian kedua orangtuanya. Hidup kesusahan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, hidup dalam bayangan-bayang? Semua Dirga a...