EPISODE 42

932 119 31
                                    

Indo/bayangan : Bagaimana?

Dirga : Aku tidak tahu.

Indo/bayangan : Baiklah, akan ku beri kesempatan lagi untukmu bisa mencerna semua kejadian ini, dan selama kau memikirkan itu, kau sudah tidak bisa kembali ke tubuhmu-- kecuali kau memang memilih dirimu sendiri.

Indo/bayangan : Aku akan menarik 50% dalam lorong waktu untuk menyempurnakannya, dengan begitu Indonesia mati. Begitupun sebaliknya jika kau memilih Indonesia, kau lah yang menjadi penggantinya disana-- dan aku menarik bayangan dari tubuhmu sehingga kau lenyap bersama lubang dalam lorong waktu itu.

_______________________

Dirga pada saat itu langsung tidak sadarkan diri selama dua bulan. Dia dirawat di rumah sakit oleh WHO.

Kepanikan keluarga Asean ketika dirinya tiba-tiba pingsan, yang sedang memegang bambu runcing milik Indonesia.

Awalnya mereka pikir Dirga hanya pingsan biasa, tapi sudah dua belas jam dia tidak sadarkan diri-- dan sudah ditunggu hampir satu hari, disana lah Asean pun ikut panik, dan cepat membawanya ke rumah sakit.

Dua bulan berlalu, banyak sekali yang berubah. Cafe coffee klasik milik Nato yang di kelola oleh Ceko bangkrut, mereka gulung tikar. Palestina direkrut oleh Netherland untuk menjadi salah satu karyawannya, Timor Leste sudah menyerah untuk menggapai Asean, ibu-ibu lingkungan rumahnya setiap hari menunggu kepulangan Dirga yang tidak akan pernah kembali lagi, Norwegia sudah mengetahui kondisi Dirga dari Thailand, Cafe pengganti milik Nato itu sudah diketahui milik Timor Leste.

Satu bulan yang lalu.

EU dan Asean mengundang APEC dan Timor Leste untuk menghadiri pertemuan tertutup di perusahaan miliknya. Asean bilang ingin membicarakan tentang pekerjaan, tapi sebenarnya mereka ingin membicarakan tentang Timor Leste.

APEC : Tuan EU, mengapa anda ada disini?

EU : Mulai hari ini saya dan Asean bekerjasama.

APEC : Wah, itu adalah kabar baik.

Asean tersenyum menyambut kedatangan mereka, tidak lupa secangkir kopi di sediakan untuk melengkapi suasana di dalam ruangan.

APEC : Mengapa kita berdiskusi di ruangan khusus?

Asean : Sebenarnya, ada hal lain yang saya ingin bicarakan. Sebelum itu, saya minta maaf karena telah mengganggu waktu anda.

APEC : Haha, Sean kau memang dari dulu tidak pernah berubah, sikap profesional mu tidak pernah hilang walaupun kau sudah pensiun.

Asean : Terimakasih atas pujian anda, Pak. Ini semua juga berkat anda yang terus mendidik dan membantu saya.

APEC : Aku jadi nostalgia ketika dirimu diangkat menjadi salah satu Organisasi-- dan benar-benar sangat genius, kau bisa mencapai rekor tinggi walaupun waktu itu berumur delapan belas tahun, kau berhasil meyakinkan UN bahwa kau pantas.

Asean : Ya, itu semua sudah berlalu lama, saya sekarang sudah tua.

APEC : Kau ini masih muda, sedangkan aku sudah berumur delapan puluh tahun lebih, haha.

Asean ikut tertawa. Mereka melakukan perbincangan ringan dulu-- sebenarnya Asean ingin cepat-cepat menyelesaikan pembicaraan ini, tapi orang yang ada di hadapannya ini selalu bernostalgia diatas topik yang dibahas.

APEC : Lalu, apa yang ingin kau bicarakan Asean?

Asean : Hm.

Dia menatap Timor Leste, merasa peka terhadap tatapan Asean, dia mempersilahkan untuk berbicara.

Asean : Ini tentang partner baru anda, Pak.

APEC : Timor Leste?

Asean : Ya, sebenarnya dulu dia adalah perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan milik saya--- tapi karena hal yang tidak diinginkan, kami akhirnya berpisah.

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang