EPISODE 39

710 108 28
                                    

Hening seketika. Asean terlihat berfikir keras, keajaiban itu ada dan sekarang bagaimana caranya agar dia bisa berfikir rasional.

Mereka mengambil lembaran kertas itu, melihat foto yang memang cukup berbeda-- tapi Thailand menyadari sesuatu, sesuatu yang akan menjadikan bukti kuat ternyata Dirga itu adalah orang yang telah meninggal lima tahun yang lalu.

Thai : Ah!

Reflek semua orang yang ada di sana mendongak menatap Thailand, bingung kenapa dia tiba-tiba berseru keras diantara keheningan yang telah terjadi.

Thai : Aku mempunyai foto keluarga Dirga!

Buru-buru Thailand membuka ponselnya dan mencari foto yang sempat dia potret ketika pertama kali berkunjung ke rumah Dirga. 

Thai : B-benar, ini adalah kedua orangtuanya.

Nato : Hm, UN coba kau cari foto seorang yang bernama Aji ini ketika masih kecil.

WHO : Tapi walaupun ini foto kecilnya-- sungguh sangat tidak mirip dengan Dirga yang sekarang. Jika dibandingkan dengan lekukkan rahangnya mirip dengan Aji ini.

FBI : Kebenaran sedikit demi sedikit terungkap, kami akan berusaha untuk memecahkan hal yang lainnya, untuk itu Asean jangan pernah menyerah oke?

Asean : Hm ya, aku sangat berterima kasih kepada kalian.

WHO : Tapi kebenaran belum sepenuhnya datang, kemenangan mu berada di team pro masih belum terbukti.

FBI : WHO, kau masih kontra dengan hal ini?

WHO : Ya, aku sangat yakin dia bukanlah Indonesia-- dan soal reinkarnasi, itu tidak mungkin ada di dunia seperti ini.

Nato : Lalu bagaimana dengan mata biru Indonesia? Lorong waktu? Manusia di masa lalu? Itu juga sangat tidak mungkin, bukan?!

WHO : Maka dari itu, semua yang berhubungan dengan Indonesia aku selalu kontra, karena semua dalam dirinya itu tidak mungkin.

Asean : Tidak mungkin apa maksudmu?!

UN : Hentikan, masih banyak topik yang harus kita bahas hari ini.

FBI : Tapi percayalah WHO, jika itu benar-benar ada, keajaiban memihak kepada keluarga Asean.

WHO : Hm, aku akui jika benar seperti itu.

Asean : Nak, kamu dapat dari mana foto ini?

Thai : Aku pernah mengambilnya ketika pertama kali mampir ke rumah Dirga.

Asean : Kenapa kau tidak memperlihatkannya kepadaku, hm?

Tatapan Asean sangat bersahabat tapi tidak dengan senyuman tulus yang sangat mencurigakan itu, Thailand yakin Asean akan memotong uang jajannya, sekarang.

Semua anak Asean menghadiri rapat ini, karena selain membicarakan tentang Dirga, semua Keluarga Asean juga mempunyai keluhan yang cukup akan mengganggu perusahaannya.

UN : Seperti itulah laporan ku hari ini, lalu bagaimana dengan kalian?

Singa : Aku, aku yang akan melaporkannya.

Singapore mengangkat tangannya, dia duduk berada di paling ujung, bersama dengan anak Asean lainnya.

UN : Silahkan.

Singa : Hm, ini tentang Timor Leste.

Singa : Dia telah bergabung bersama perusahaan APEC. Aku tidak bisa membantahnya karena sudah lama juga kita berhubungan baik dengan perusahaan itu.

Asean : Astaga, bagaimana bisa mereka bekerjasama.

Singa : Maafkan aku, Papah. Dia sepertinya masih belum menyerah untuk itu, padahal aku sudah janji kepadamu untuk meningkatkan ekonomi di dunia ini, menjalin hubungan lebih erat dengan perusahaan ekonomi-ekonomi lain-- tapi aku menghancurkannya.

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang