Pada saat Thailand pulang dari kuliahnya, dia meninggalkan saudaranya yang lain untuk pergi ke rumah Dirga.
Tidak lupa dia mampir ke sebuah supermarket di jalanan membeli mie untuk Dirga yang sempat dia ambil beberapa bulan yang lalu.
Jika dipikir-pikir, sudah lama juga Thailand tidak mampir ke rumah Dirga-- ah karena faktor sibuk kuliah, dan sudah sering melihat Dirga sendiri yang mampir ke Mansion sendiri, membuatnya tidak perlu untuk mampir kembali, ditambah faktor kapok juga karena Asean mengingatkan jika melakukan hal itu lagi, hukumannya tidak akan mencuci piring dua bulan, melainkan uang jajannya di stop selama setengah tahun.
--Huh, baiklah sekarang mungkin boleh karena ada alasan yang tepat untuk bertemu dengannya. Tapi apakah kau tahu Thailand, sebenarnya Asean lupa bilang bahwa Dirga tidak ingin bertemu lagi dengan keluarganya. Tapi biarkanlah, bisa jadi Thailand membuat Dirga menarik perkataan itu.
Setelah sampai di gang biasa Dirga mencari angkutan umum, dia sempat bertemu dengan Norwegia di sana yang sama-sama baru pulang dari sekolahnya.
Thai : Eh, kamu?-- hm ... Norwegia?
Norwegia mendongak ketika mendengar namanya disebut. Senyum lembut langsung diberikan olehnya kepada orang yang tadi menyapanya.
Norwegia : Temannya Kak Dirga, ya?
Thai : Ya, Thailand.
Norwegia : Ah-- ya maafkan aku Kak Thailand.
Thai : Hehe, tidak apa. Sudah lama juga kita tidak bertemu.
Norwegia mungut-mungut.
Norwegia : Kakak kesini mau ketemu sama Kak Dirga?
Thai : Ya.
Norwegia : Hm, kalau begitu ayo.
Thailand dan Norwegia berjalan bersama untuk masuk ke dalam luang lingkup rumah Dirga. Sambutan hangat diberikan oleh ibu-ibu di sana yang sedang berkumpul untuk membicarakan topik booming diantara kejelekan orang lain.
??? (4) : Nak, mencari Dirga?
Thailand mengangguk, Norwegia masih diam di sebelah Thailand yang sedang mengobrol dengan ibu-ibu random itu.
??? (1) : Panjang umur sekali, kami bahkan sedang membicarakan Dirga.
??? (2) : Heh, sttt. Gak bisa jaga rahasia banget mulut mu bu.
??? (3) : Lah, apa salahnya bu, kita kan sama-sama sedang membicarakan Dirga-- calon suami saya.
??? (5) : Aduh jeng, sudah saya bilang jangan diajak janda rempong ini.
??? (3) : Jang, jeng, jang, jeng-- ini ibu alay juga so-so an ikut ngerumpi. Padahal dari tadi ibu catet tuh ukuran baju sampai seluruh informasi tentang Dirga di ponselnya.
??? (3) : Inget bu, anak ibu gak secantik saya. Jadi mundur saja, saya kasian kalau dia sakit hati.
??? (1) : Astaga. Gak ada apa, ibu-ibu yang waras disini?!
??? (2) : Bu, yang sering ngintipin Dirga setiap pagi dengan modus sapuin rumahnya itu siapa ya?
??? (1) : Gak pernah tuh saya intipin Nak Dirga!
??? (3) : Masa, saya yang calon istrinya aja gak modus kayak gitu.
??? (4) : Risih banget denger kamu bilang calon istri, duh. Kasian ini mas-nya malah dengerin kalian adu mulut.
??? (4) : Nak, Dirga belum pulang.
Thai yang sejak tadi tersenyum kaku mendengar ucapan ibu-ibu yang menyeramkan itu langsung menatap Norwegia-- begitupun Norwegia.
![](https://img.wattpad.com/cover/300697541-288-k259781.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M?
Aléatoire[SEASON DUA DARI CERITA 'TAKDIR'] Dirga Putra Nusantara, seorang pria berumur dua puluh satu tahun yang hidup mandiri setelah kematian kedua orangtuanya. Hidup kesusahan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, hidup dalam bayangan-bayang? Semua Dirga a...