Thai : Woi Dirga, sadar!
Susah payah Thailand, Netherland, dan Palestina berusaha untuk memenangkan Dirga yang bersiap membunuh remaja ingusan itu. Bahkan sang pemilik bar disana pun ikut menghentikan Dirga.
Thailand dan Palestina menghentikan pergerakan tangannya, Neth berada di hadapan Dirga menahan dia agar tidak maju satu senti pun lagi, dan bartender itu dengan penuh luka lebam di wajahnya, berusaha mengikat kedua tangan Dirga yang memberontak ketika dipegang oleh Thailand dan Palestina.
Neth : Ugh, sialan. Tenaganya sangat besar.
Ketika Neth menatap wajah Dirga, dia terkejut dengan raut wajah yang sadar tak sadar mengeluarkan ekspresi penuh amarah.
Palestina : Dirga, udah Dir. Gak baik berkelahi tengah malam! Nanti polisi datang.
Sedangkan Dirga meraung marah sebagai jawabannya.
Palestina : Ini mah kerasukan setan!
Palestina : Dirga, Dirga. Ngapain lu di sini sampe tengah malem, gak baik berondong malem-malem diem di bar, konon katanya banyak setan-setan yang menggoda iman.
Thai : Ck, bacot lu, dia masih gak sadar!
Palestina : Terus pake apa dong?!
Neth : Dirga, sadar atau aku cium!
Thai : Ngadi-ngadi lu bngsat, cium-cium gua ilangin bibir lu kalo berani macem-macem!
Palestina : Tau tuh, anj-ing banget!
Neth : Ya terus gimana?!
Thai : Pukul perutnya.
Palestina : Ya bener, pukul perutnya Neth!
Neth : Kau kira aku tega memukulnya?!
Thai : Kalo lu gak berani biar gua aja.
Neth terdiam, dia menatap kesana kemari mencoba untuk mencari cara untuk menyadarkan sang pemuda di hadapannya ini tanpa harus dengan kekerasan.
Ah-- kacau semakin dia melihat sekeliling, semakin frustasi juga melihat keadaan bar yang sangat berantakan, ditambah temannya babak belur dipenuhi oleh luka di wajahnya.
Netherland kau harus bertanggung jawab.
Tanpa basa basi, Thailand yang merasa Neth tidak berguna-- dia langsung memukul perut Dirga beberapa kali sampai dia tidak bisa memberontak lagi. Tidak memperdulikan Neth yang marah melihat Dirga meringis kesakitan, Thailand terus membuatnya lumpuh.
Dan pada akhirnya Dirga tumbang. Seluruh beban tubuhnya menopang ke bahu Netherland yang berada tepat di depannya. Tentu saja Neth menangkapnya agar tidak jatuh kelantai.
Palestina : Dirga, tau dari mana lu tempat yang kaya gini.
Thailand mengelap keringat di dahinya, kemudian menunjuk Netherland sebagai jawaban dari pertanyaan Palestina.
Thai : Tuh, biang keroknya. Gak ada kapok-kapoknya ya lu, bawa Dirga kesini.
Palestina : Ck Neth, gua pastiin lu gak bakalan bisa idup tenang mulai sekarang!
Neth : --Oh hey tunggu dulu! Dirga yang mengajakku bukan aku.
Thai : Terus, gua harus percaya sama lu?! Ngapain juga dia ngajakin lu kesini.
Neth : --Huh, dasar orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Kau tahu Dirga mengajakku kesini karena dia membutuhkan bantuan ku.
Neth : Aku teman yang lebih berharga dari pada dirimu-- bahkan keluarga mu, camkan itu baik-baik Thailand.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M?
Aléatoire[SEASON DUA DARI CERITA 'TAKDIR'] Dirga Putra Nusantara, seorang pria berumur dua puluh satu tahun yang hidup mandiri setelah kematian kedua orangtuanya. Hidup kesusahan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, hidup dalam bayangan-bayang? Semua Dirga a...