Sementara Dirga masih berada di dalam kamar mandi, Thailand memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan tour rumahnya.
Dimulai dari kamar. Lumayan cukup nyaman dan ya untuk satu orang ini memang rumah yang baik, lemari dengan cermin full body, kasur berukuran sedang, barang-barang yang tertata rapih disana.
Thailand mencoba untuk membuka lemari itu, penasaran ada apa didalamnya. Jangan berfikir yang aneh-aneh dulu, siapa tahu ada bom didalamnya. Dan ternyata hanya ada baju dan buku tebal yang berisi uang-- sepertinya itu adalah tabungan miliknya.
Dia pindah memeriksa ruang tamu, hanya ada sofa lumayan panjang satu, TV besar diantara meja minimalis. Dan bingkai foto-- ah itu adalah foto keluarga satu-satunya yang Dirga punya. Dengan cepat Thailand memotretnya, anak kecil sedang tertawa lebar, menarik tangannya ke depan dan dua jari tangan diangkat-- perempuan dan lelaki tua tersenyum lembut memegang bahu anaknya yang kegirangan. Itu adalah momen yang tidak akan pernah terulang lagi. Foto itu 'pun sudah sedikit memudar karena sepuluh tahun lamanya.
Ketika Thailand sibuk memeriksa setiap inci rumah Dirga, ponselnya menyala- terlihat nama Singa di depan layarnya.
"Thai, lu kapan balik? Pintu udah mau gua tutup!"
Thai : Tutup aja, gua gak bakalan balik kok.
"Lah, lu ada dimana?"
Thai : Di hotel.
"Hah, ngapain lu di hotel njir?"
Thai : Kencan.
"Jangan ngadi-ngadi, balik atau gua laporin ke Papah lu!"
Thai : Laporin aja, Papah gak bakalan marah.
"Kak Thai, pulang beliin gorengan ya!"
Laos ikut bergabung dalam telpon Singa.
Thai : Udah gua bilang, gua gak bakalan pulang.
"Jawab yang bener lu dimana njing."
Thai : Gua gak ngasih tau kalian nanti iri lagi.
"Buat apa iri sama lu, gak guna juga."
Thai : Ya- ya- ya. Gua ada di rumah Dirga, puas lu.
"Dirga-- Dirga orang yang mirip Indo?"
Thai : Yoe.
"Heh, woi. Kok bisa lu sama Indo di hotel?!"
Demi mendengar nama Indo, mereka semua langsung menghampiri Singa untuk mengetahui apa yang sedang terjadi kepada Indonesia.
Thai : Gua bilang di rumah Dirga, njir.
"Hah, oh iya juga lupa- maaf gua khilaf. Ngomong-ngomong sherlock!"
Thai : Gak, terimakasih. Malem ini gua pingin berduaan sama dia.
"Sus banget lu anj-ing."
Thai : Bodo amat, dah bye Dirga dah beres mandinya!
"Hah, mandi?! Lu apain anak orang woi---!"
Thai : Ra-ha-si-a.
Thailand memutuskan telpon secara sepihak, membuat Singa dan yang lainnya bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan. Ini juga sudah malam, tidak mungkin bukan mencari rumahnya.
Disisi lain Thailand buru-buru kembali ke kamar, menyimpan ponsel seperti semula dan membaringkan badannya. Tidak lama setelah itu Dirga keluar-- keluar hanya menggunakan celana atas lutut dan dia tidak memakai baju, sehingga tubuhnya terekspos kemana-mana.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M?
Random[SEASON DUA DARI CERITA 'TAKDIR'] Dirga Putra Nusantara, seorang pria berumur dua puluh satu tahun yang hidup mandiri setelah kematian kedua orangtuanya. Hidup kesusahan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, hidup dalam bayangan-bayang? Semua Dirga a...