EPISODE 17

1K 164 79
                                    

Keesokan harinya, ketika semua penghuni Asean pergi dan menyisakan sang pemilik Mansion saja di sana, Dirga masih asyik tertidur di atas sofa empuk.

Akan tetapi tak lama setelah itu, dia terbangun karena rasa lapar yang mengganggu mimpi indah bersama sang pujaan hati di mimpinya.

Dirga : Uh-- kepalaku sakit sekali.

Dirga memegang keningnya yang menghantarkan rasa sakit keseluruhan bagian kepalanya, ditambah rasa lelah tidak ada energi untuk berjalan mengambil makanan.

Perutnya berbunyi. Dia masih menggerutu tidak jelas akibat rasa pusing yang dia hadapi saat ini. Mendengar suara Dirga, seseorang langsung menghampirinya.

Asean : Nak, kamu sudah bangun? Bagaimana tidurmu, apakah badanmu sakit-sakit?!

Dirga mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, berusaha fokus untuk menatap orang yang sedang menyapanya.

Dirga : Siapa?

Ah tidak, dia masih belum bisa fokus untuk menatap sekeliling. Sungguh akibat yang ditimbulkan oleh alkohol itu membuat Dirga tersiksa. Jangan sekali-kali mencobanya jika tidak mau menanggung resiko.

Asean : Ini Papah-- ah tidak maksudku Asean.

Dirga : --Huh, Asean?

Asean : Tunggu sebentar, Papah akan ambilkan air hangat untukmu.

Asean pergi meninggalkan Dirga yang masih bertanya-tanya, Asean tahu bahwa pemuda yang mirip dengan Indonesia itu sedang dalam efek mabuk. Netherland menceritakan semuanya apa yang terjadi kemarin malam, karena mereka mendesak untuk meminta Neth menjelaskan.

Malay : Dimana lu ketemu sama Indo?

Neth : Waktu itu dia mengantarkan kopi pesanan ke kantor. Aku tidak sengaja bertemu dengannya ketika dia sedang mengobrol dengan karyawan ku.

Asean : Mengantar kopi, apa pekerjaannya adalah seorang pengantar?

Neth : Tidak. Dia bekerja salah satu cabang Cafe Klasik milik Pak Nato.

Neth menatap kearah Nato, sedangkan yang ditatap hanya terdiam bingung.

Nato : Aku tidak tahu bahwa Ceko merekrut karyawan baru.

Singa : Lalu apa yang kau lakukan bersamanya di hotel?!

Seketika semua pandangan yang tadinya menuju kearah Nato, sekarang beralih kearah Netherland dengan penuh curiga.

Neth : Hanya bersenang-senang.

Neth mengangkat tanyanya lalu berkata seperti itu dengan santainya. Sekaligus mengejek para Organisasi Asean.

Viet : Maksud lu bersenang-senang apaan ya?!

Neth : Ya, hanya berjalan-jalan diantara dinginnya malam, mampir ke bar untuk meneguk beberapa gelas bir saja.

Asean : Kamu membawa Indo ke bar?! Netherland, apa yang kau lakukan kepadanya?!

Neth : Pak Asean. Aku hanya membawanya ke bar, dan itupun dia yang menginginkannya.

Asean : Indo yang menginginkannya?!

Neth : Ya. Lagian dia sudah besar, dan-- dia juga bukan Indonesia, jadi tidak ada hak Pak Asean melarangnya.

Malay dan Phil sudah geram menahan emosi, sejak tadi tangannya sudah di kepalkan bersiap untuk memberikan tinju luar biasa pada orang Eropa ini.

Malay : Terus, gimana ceritanya lu sama dia di hotel?!

Neth : Dari kalian pasti ada yang sudah menduganya, dia mabuk berat. Salahku juga tidak memantau terus keadaannya, tau-tau dia sudah menghabiskan hampir empat gelas wine.

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang