EPISODE 11

1.1K 180 76
                                    

Aktivitas sudah dimulai, ternyata pagi hari ini banyak sekali dari perusahaan yang memesan coffee untuk jadwal meeting-nya. Tidak hanya satu kantor, bahkan lima kantor sekaligus.

Sudah biasa bagi mereka sibuk seperti ini. Owner memperhatikan kerja tiga karyawannya yang sedang berusaha mengejar deadline pengantar pesanan.

Hanya perusahaan kopi ini yang memiliki tiga karyawan, bukan karena pemilik ingin untung, akan tetapi agar dia bisa memantau pergerakan para karyawannya hingga menjadi profesional.

Dirga sejak tadi membantu dalam packing. Dia masih belum siap memegang mesin pembuat kopi untuk saat ini, hanya bisa melihat Palestina dan yang lainnya cekatan dalam membuat kopi itu dengan sangat cepat.

Tentu saja bagian packing juga tidaklah mudah, harus disusun rapih agar saat dibawa tidak jatuh atau kesalahan menghitung. Dan juga ada beberapa pelanggan yang menikmati kopi di pagi hari yang sedang mendung di dalam cafe, memperhatikan kesibukan para barista itu.

Sambil menunggu, Dirga memberikan kopi pesanan mereka, yang tadi sudah dibuatkan oleh Palestina.

Dirga : Permisi, maaf telah membuat kalian menunggu, silahkan Espresso, dan cafe au lait nya dinikmati.

??? : Terimakasih, kamu pelayan baru di sini?

Dirga : Ah iya, nama saya Dirgantara. Mohon bantuannya.

??? (2) : Aw, imut sekali.

Dirga masih tersenyum lembut sesekali tertawa karena gurauan pelanggan itu.

Dirga : Kalau begitu, saya mohon pamit karena masih ada tugas yang harus saya lakukan.

??? : Tentu saja, dan semangat kerjanya. Aku akan selalu rutin ke sini untuk melihatmu.

Dirga hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah itu pergi kembali dengan aktivitas nya tadi. Setiap ada pembeli Dirga kesana kemari untuk mengantarkannya. Kopi 'pun Dirga dan Palestina yang mengantarkan kepada tiap-tiap perusahaan dengan motor yang sudah disediakan.

Palestina : Kalo tersesat telpon gua, oke!

Dirga : Ya.

Mereka langsung berpencar. Indo membawa dua kopi antaran, satu pada perusahaan yang ada di dekat sini, dan satu lagi perusahaan yang cukup jauh-- milik Organisasi EU.

Dengan cekatan Dirga menatap map dan jalanan secara bergantian. Satu kopi sudah dia kirimkan, dan sekarang hanya satu lagi. Tenggat waktu jam sepuluh, dua puluh lima menit lagi Dirga harus segera sampai disana secepat mungkin.

Setelah sampai. Dia menatap hingga mendongak keatas, bangunan yang sangat tinggi, kira-kira berapa banyak uang dan waktu yang mereka habiskan untuk membuat bangunkan ini?

Dirga : Permisi, saya datang dari cafe coffee klasik yang mengantarkan pesanan sebelumnya.

??? : Ah, sudah datang. Baik tunggu sebentar ya mas nya.

Dirga hanya mengangguk. Tidak lupa dengan senyuman lembut yang terus terukir di wajahnya. Apapun yang terjadi ramah nomor satu.

??? : Mas, bisa tolong bawakan kopi-kopi itu kedalam. Bantu saya menatanya?

Dirga : Ya, dengan senang hati.

Dirga membawa kantong yang berisi cukup banyak coffee itu kedalam, ah ruangan meeting. Baru kali ini Dirga melihatnya. Sangat rapih dan benar-benar mengesankan.

Dirga : Apakah ini ruangan untuk melakukan meeting?

??? : Ya, beberapa menit lagi mereka akan melakukan meeting ditambah CB 1.

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang