Indo : Bayangan sialan, segera menghadap kepadaku!
Belum genap Indo berbicara, kesadarannya ditarik langsung oleh sang bayangan.
Indo/bayangan : Indonesia.
Indo : Lu-- bisa gak sih kalo interaksi sama gua jangan pake narik segala!
Indo/bayangan : Lantas apa yang harus aku lakukan, Indonesia?
Ucapnya lembut, hah-- sudah lama juga dia tidak bertemu dengannya, tapi selembut apapun dirinya mencoba meluluhkan hati Indonesia, kemarahan terhadapnya akan terus berkobar.
Indo : Lupakan, aku ingin berbicara serius denganmu.
Bayangan itu tersenyum, dia tidak sabar menunggu pembicaraan yang katanya serius itu dari mulut tuannya.
Indo : Kenapa kau menghidupkan ku kembali?
Tanya Indonesia dengan nada yang dingin dan padat.
Senyuman sang bayangan itu memudar ketika melihat wajah Indonesia memang benar serius karena menahan amarah.
Indo/bayangan : Tentu saja agar kau kembali ke pelukan keluargamu.
Indo : Ck, pembohongan!
Indo : Kau menghidupkan ku kembali agar dirimu dapat berkeliaran bebas lagi bukan?! Setelah semua energi mu itu pulih, kau akan mengambil kesadaran ku, lalu membuat ulah baru yang membuat kehidupan ku semakin hancur.
Indo : Benar begitu sialan?!
Indonesia menarik alisnya kebawah, mata hijau emeraldnya terlihat sangat bersinar diantara gelapnya tempat mereka berbicara.
Aura pangeran Nusantara semakin melekat ketika dia bersama dengan mata aslinya.
Indo/bayangan ; Tapi kau juga menyukainya bukan? Jangan munafik manusia!
Indo : Tidak. Sungguh sangat biadab dirimu memperlakukan seseorang seenaknya-- menghidupkan orang mati, kau tahu itu sangatlah mustahil?!
Indo/bayangan : Kata mustahil tidak berlaku untukku yang sudah genap seratus persen, Nusantara.
Indo terdiam, dia tahu-- dia tahu apa maksud dari ucapan sang bayangannya itu.
Indo/bayangan : Kenapa, kau terkejut Pangeran?
Indo : Sialan, tidak seharusnya kau membuat seseorang terpuruk atas dasar karena ku! Aku sudah muak denganmu, salahku karena membuatmu berhasil kabur dari tubuhku.
Indo/bayangan : Seperti yang kau tahu, itu semua adalah salahmu.
Indo : Tapi itu tidak berlaku jika kau tidak ada.
Indo/bayangan : Jangan salahkan aku, salahkan dirimu yang tidak becus menjinakkan bayangan murni milikmu sendiri.
Sang bayangan tertawa, setelah menyelesaikan kalimatnya. Tawaan itu terdengar seperti bencana, tempat yang gelap itu tiba-tiba menjadi kilasan semua masa lalu Indo dengan Dirga-- Indonesia menguatkan hatinya untuk tetap tegar.
Indo/bayangan : Kenapa? Kau tidak ingin kembali bernostalgia?
Indo/bayangan : Oh ya, ada Dirga juga disini-- mungkin kau ingin melihatnya, seberapa menderita dirinya hidup.
Dia tertawa lagi.
Indo : Cukup hentikan, brengsek!
Indo : Bertarunglah denganku, perempuan pembawa sial.
Bayangan itu berhenti tertawa.
Indo/bayangan : Kau sangat jahat Nusantara, padahal kita sudah lama tidak jumpa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M?
Random[SEASON DUA DARI CERITA 'TAKDIR'] Dirga Putra Nusantara, seorang pria berumur dua puluh satu tahun yang hidup mandiri setelah kematian kedua orangtuanya. Hidup kesusahan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, hidup dalam bayangan-bayang? Semua Dirga a...
