EPISODE 35

805 128 31
                                        

Ada seorang remaja yang seumuran dengan tubuh Indonesia lima tahun yang lalu, sedang memperhatikan percakapan PK* dan Indonesia.

Ketika Dirga melihat itu-- dia sontak berseru memanggilnya.

Dirga : Aku?!

Kenapa Dirga mengatakan hal itu? Jelas-jelas orang yang sedang memperhatikan Indonesia dan PK* saat itu adalah pria dengan hoodie merah, rambut dan mata memiliki warna yang sama yaitu hitam pekat. Sekilas wajahnya cukup mirip dengan Indonesia-- tapi itu hanya sekilas.

Dirga : --Eh, apa maksudnya dengan aku?!

Ketika Dirga sibuk dengan pertanyaan yang muncul di kepalanya, tiba-tiba ada seseorang memegang bahunya dengan lembut.

Dirga membuka matanya, silau--- sialan sangat silau, seperti senter besar diarahkan langsung pada matanya. Dia tidak bisa melihat jelas siapa orang yang memegang bahunya itu, hanya bayangan dengan baju panjang sederhana dengan rambutnya yang yang di gelung, bayangan tangan benar-benar terlihat jelas menempel di bahu Dirga.

Dejavu? Ya ini sama kayak scene Indonesia dulu.

Dirga menyipitkan matanya, mencoba melihat siapa orang didepannya, dengan seribu pertanyaan, tiba-tiba sosok bayangan perempuan itu memeluknya dan menempelkan bibirnya pada telinga Dirga, membuat sang pemilik menggelik geli.

??? :  Kau sangat mirip dengan Indonesia, anakku.

Dirga : --Huh?!

Refleks Dirga memberontak, melihat kearah lain untuk mencari siapa orang yang tadi mengucapkan hal itu-- tapi tidak ada siapa-siapa, cahaya terang hilang, kilasan yang sejak tadi diputar ikut menghilang, menyisakan gelap gulita dan keheningan yang menusuk-nusuk tubuhnya.

Dirga : S-siapa?!

Ck, Dirga masih belum paham dengan apa yang terjadi kepadanya-- dia dituntut untuk hidup dalam penuh tanda tanya.

Dirga : Siapa, keluar-- siapapun itu. Aku mohon!

Antara takut dan kesal, Dirga rasakan saat ini. Dia takut bahwa dirinya ternyata sudah mati-- disisi lain kesal, karena dia tidak tahu apa-apa.

Sosok bayangan itu kembali datang mendekati Dirga-- tanpa sadar dia langsung memeluk tubuh Dirga dari belakang, membuat sang pemuda bersurai rambut merah putih itu tersentak kaget dan mengeluh pelan ketika tangan nakal setan itu menjelajahi tanpa permisi kedalam bajunya.

??? : Kau sudah matang, sayang.

Dirga : S-siapa k-- uhh kamu?!

??? : Aku adalah ibu mu, aku yang menciptakan mu sebagai wadah diriku.

Dirga : Apa maksudnya dengan wadah?!

??? : Jangan terburu-buru nikmatilah dulu kegelapan ini-- aku tidak akan ke mana-mana, dan aku menginginkan mu bahagia terlebih dahulu untuk saat ini.

??? : Berdua bersamaku, Nusantara ku.

Dirga : Ck, aku bukanlah Indonesia!

Dia memberontak, mencoba melepaskan pelukan orang yang ada di belakangnya-- tapi bukannya melonggar, pelukan itu malah semakin erat.

??? : Semakin kau memberontak, semakin erat pelukan yang kuberikan.

Dirga mendecih pelan, ini bukanlah pelukan-- melainkan kurungan. Apa yang harus dia lakukan, ya Tuhan selamatkan lah dirinya yang tidak tahu apa-apa. Berilah dia petunjuk apapun itu agar bisa bebas dari kegelapan yang perlahan membuatnya gila.

??? : Kau memang bukan Indonesia-- tapi kau ditakdirkan untuk menjadi penggantinya.

Dirga : Aku tidak mau, ku tidak sudi menjadi orang lain! Jangan memaksaku begitu-- dasar sialan.

WHO I'M? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang