Koleksi #445 | Forest Golem

11 1 2
                                    

• FOREST GOLEM •
.
.
.

'Melewati Hutan Berkabut'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Melewati Hutan Berkabut'

Gadis kecil itu tidak bisa sering melihat ayahnya. Dan secara teknis, dia tidak diizinkan untuk memanggilnya 'ayah', tetapi 'Yang Mulia'.

Suatu hari, ketika ibunya sudah tiada, awalnya gadis itu berulang kali bertanya kepada pengasuh tentang ibunya, menangisi kepergiannya, tetapi kesedihannya berangsur-angsur hilang seiring waktu berlalu. Bagaimanapun, dia hanyalah seorang anak kecil.

Baginya dunia ini terbatas di dalam halaman, dan semua yang akan dia temui dalam hidupnya hanyalah pengasuh dan pelayan.

Karena itu, dia sama sekali tidak siap ketika bocah berambut putih itu masuk ke dunia kecilnya.

Gadis itu menyembunyikan dirinya di balik tirai, mencoba mengintip anak laki-laki yang berbicara dengan pengasuhnya.

"Itu benar-benar wajah poker yang dia miliki.", pikir gadis itu.

Dia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Yah, mungkin dia terlalu muda untuk memahaminya. Yang bisa dia lihat hanyalah pengasuhnya menjadi sangat gugup dan berlutut di depan bocah itu.

Kemudian dia melihatnya berbalik dan berjalan menuju tirai. Mengetahui bahwa dia ditemukan, gadis itu segera berjongkok dan memegangi tirai dengan erat untuk menutupi kepalanya. Dia hanya bisa mendengar detak jantung dan langkah kakinya.

Itu semakin dekat dan dekat sampai mencapai sisinya.

Alih-alih menariknya keluar, pria di luar sini hanya menyentuh kepalanya melalui tirai.

Kekuatan yang melewati sentuhan itu membuat gadis itu ketakutan. Tiba-tiba dia membuka matanya, dan air matanya akhirnya jatuh.

Ketika anak laki-laki itu pergi, gadis itu mengintip dari balik tirai lagi. Melihat punggungnya, dia mengambil beberapa langkah ke pintu untuk mengantarnya pergi.

Sejak itu, banyak orang membawa hadiah yang tak terhitung jumlahnya untuk mengunjungi gadis itu, tetapi pengasuhnya menghentikan mereka semua dibawah 'perintah Bai Yongxi'.

Dan kemudian, 'Bai Yongxi', anak laki-laki berambut putih, membawa pergi gadis itu. Dari tangannya, dia bisa merasakan kehangatan yang dulu dimiliki ibunya.

Bai Yongxi memberitahu gadis itu bahwa dia akan menjadi permaisuri suatu hari nanti, memiliki seluruh negeri, jadi dia harus belajar apapun yang diperlukan untuk mengelola negaranya.

Sebenarnya dia tidak mengerti kata-katanya.

Yang dia tahu di usianya adalah bahwa "Selamanya aku tetap di kursi tinggi dan bekerja keras untuk mempelajari cara mengelola negara, kakak Bai Yongxi akan tetap berada di sisiku."

Dia selalu sibuk, seperti yang bisa dilihatnya. Cahaya di tengah malam di Aula Wengying dan tumpukan file yang harus ditangani di atas meja sudah cukup untuk menunjukkan hal itu.

LOVE NIKKI INDONESIA (3) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang