Koleksi #398 | Goddes of War

6 2 0
                                    

• GODDES OF WAR •
.
.
.

• GODDES OF WAR •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detail set :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detail set :

Detail set :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚖️⚖️⚖️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚖️⚖️⚖️

Diantara gunung-gunung di perbatasan utara Apple Federal, ada sebuah kuil yang telah runtuh. Dikatakan bahwa kuil itu didirikan untuk Dewi perang, tetapi sekarang terbengkalai. Orang-orang disana pernah menyembah Dewi perang di masa lalu.


Ukiran pada prasasti suci telah terkikis oleh waktu. Kuil telah kehilangan orang-orang percayanya. Tanah yang damai tidak membutuhkan Dewi perang dengan pedang yang tajam.


Legenda mengatakan bahwa dia adalah malaikat yang jatuh dengan sepasang sayap seperti bilah tajam. Begitu matanya terbuka, dia akan membawa perang.


Buku-buku kuno mencatat kejayaan sang dewi di masa lalu tentang pedangnya yang membantu orang-orang dalam perang dan memberi mereka harapan.


Semua orang lupa bahwa perang berasal dari kepentingan, penyerangan, penaklukan, dan pemberontakan yang berasal dari diri sendiri tetapi selalu menyalahkan orang lain.


Dia mendengar tangisan anak-anak, ratapan para pejuang, suara pendarahan dan doa putus asa.


Hanya lelaki tua yang samar-samar ingat bahwa Dewi perang tidak pernah menjadi milik negara manapun. Begitu perang dimulai, hanya dia yang bisa membawa harapan terakhir bagi yang lemah.


Kuil itu dulunya penuh dengan air mata sukacita yang lemah. Mereka berpelukan bersama, menjadi pengikutnya yang taat.


Kerudung abu-abu menutupi mata Dewi, sehingga dia tidak akan tertipu oleh permukaan dunia dan melihat kebenaran dan fakta.


"Karena ada Dewi perang, mereka tidak berani berperang..." Kata lelaki tua itu kepada anak itu.
"Apakah sang Dewi masih ada?"
"... Dia lelah, jadi dia tertidur."


Dewi yang tidak dibutuhkan oleh orang lain tertidur lelap. Dia telah menjadi sejarah dan legenda.


Pedang bukan untuk membunuh, tetapi untuk keadilan. Dia akan memimpin pihak yang adil untuk memenangkan perang, dan membiarkan penghasut perang membayar harganya.


"Apakah kamu percaya Dewi itu ada? Dewi perang yang membawa keadilan." Bocah berambut perak itu bertanya.
"Dewi? Tidak ada Dewi di dunia ini. Utara tidak membutuhkan dewa."


Waktu menyaksikan pergantian perang dan perdamaian, dan juga kehancuran dan kelahiran kembali dunia.


Sebuah salib tergantung dari sayap pedangnya, dengan lembut bergoyang tertiup angin, pasir tebal di atas batu itu perlahan-lahan terbang tertiup angin, memperlihatkan sudut yang tersembunyi.


Aku mendengar panggilan panjang di kegelapan dalam tidurku, kubuka mataku dan kulihat seorang pria dengan pedang berdarah di tangannya.


"Aku percaya bahwa dunia baru akan datang." Pemuda berambut hitam itu mengangkat pedangnya yang berlumuran darah, menunjuk ke tempat matahari terbit dari tanah yang dilanda perang.



" Pemuda berambut hitam itu mengangkat pedangnya yang berlumuran darah, menunjuk ke tempat matahari terbit dari tanah yang dilanda perang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~8 Desember 2021~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~8 Desember 2021~

LOVE NIKKI INDONESIA (3) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang