7. Latihan

40.8K 1.8K 18
                                    

Ini hari pertama kuliah setelah menikah, Jena mengambil libur 5 hari dan Ardi mengambil libur waktu cuti 3 hari. Efek teparnya memang behari-hari walau hanya akad nikah saja, untuk resepsi entah belum terpikirkan. Dia kebetulan kelas siang jadi ya paginya agak santai tapi tetap bangun pagi.

Selama libur kehidupan mereka flat-flat saja beberapa hari ini. Tidak sesuatu perubahan drastis dihubungan mereka, kemajuan saja masih malu-malu untuk maju. Cuma bertegur sapa, perselisihan biasa tentang perkuliahan. Saling mendalami kebiasaan mungkin iya, Jena mengamati kebiasaan dosennya saat di rumah.

Menjadi seorang istri membuat dia sekarang hapal takaran minuman Ardi, hasil mengamati dan bertanya dengan Bi Asih. Manis tapi masih ada pahit-pahitnya entah itu kopi ataupun teh. Kegiatan tambahan Jena sewaktu pagi menyiapkan pakaian yang akan dipakai. Mencoba menjadi istri yang berguna untuk suami.

Berangkat ke kampus Jena sih biasanya naik ojol atau naik angkutan umum. Tergantung situasi kondisi, kali ini dia memilih untuk naik ojol. Karena ojol hanya sampai gerbang utama, jadi Jena harus jalan kaki untuk ke gedung FKIP tempat kuliah berlangsung. Untungnya kampusnya banyak pohon-pohon besar yang membuat sejuk dan tidak panas.

"Akhirnya berangkat juga lu" ucap Agam teman sekelas Jena.

"Kemana aja 5 hari ini? Sakit apa gimana?"

"Ada urusan keluarga diluar kota" jawab Jena

Memasuki kelas Jena langsung mencari keberadaan dari Nita. Ternyata yang dicari ada di pojokan dekat tembok, menunduk sambil menghapalkan persentasi. Siang ini memang kelas sejarah matematika diisi dengan persentasi tiap kelompok.

Waktu 3 jam itu membuat semua mahasiswa mengantuk, Apalagi Jena dan Nita jatah persentasi awal. Mereka membahas sejarah yang bahkan sampai beribu tahun lalu. Matematika enggak melulu tentang angka guys, ada sejarah juga.

"Gila ngantuk banget"

"Mana laper, belum makan siang" ucap Nita

"Ke cafetaria yuk" ucap Jena

Jena menarik Nita menuju cafetaria yang jaraknya lumayan dekat dari FKIP. Dia memesan mie ayam dan Nita sendiri memilih untuk makan ramesan. Tidak lupa mereka memesan minuman favorite mereka yaitu es good day rasa carribean nut.

"Gimana sama Pak Duda lu? Ada perkembangan enggak? Enggak lucu loh ya mau nikah tapi masih jauh-jauhan" ucap Nita, btw sahabatnya itu belum tau kalau Jena sudah menikah. Taunya sih kemarin ada ijin ada acara keluarga di luar kota bersama duda.

"Ya biasa aja Nit"

"Ya coba lah say siapa tau beneran jodoh" ucap Nita

"Eh masak ya gue ditinggal nikahhh"

"Sama siapa?" Jena masih asik dengan mie ayamnya.

"Pak Ardi"

Uhuk
Jena tersedak mienya, panas dan pedas sangat terasa ditenggorokannya.

"What?"

"Doi pake cincin nikah dong, baru aja bucin eh tinggal nikah"

"Biasanya kan mahasiswanya diundang, nah ini enggak gitu. Apa iya di luar kota?"

"Mana gue tau, terserah Pak Ardi lah"

"Ya bagus, kagak nangis 7 hari 7 malem lu" ucap Jena

"Iya juga sih, eh lu nikah kapan? Undang gue loh ya" ucap Nita

"Sorry Nit gue udah nikah" batin Jena

"Nanti lah gampang, pusing gue"

"Ngapain pusing loh, dijalani aja. Duda tajir kan?" tanya Nita

DOSEN DUDA ITU SUAMIKU (Complete ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang