CH TERBARU AKAN DIUPLOAD JIKA TARGET VIEW, KOMENAN DAN VOTE TERPENUHI. TENTU SETIAP CH BERBEDA TARGETNYA. THANK YOU
Jika kalian melihat ada cerita yang sama (misal alur cerita sama persis cuma diganti nama karakter atau judul) seperti cerita saya silakan DM saya melalui instagram atau wattpad.
Promote
Alina Journey tersedia dalam bentuk ebook, jika kalian belum baca dan kepo silahkan beli versi lengkapnya di link : https://play.google.com/store/books/details?id=V2xOEAAAQBAJLove Each Other Ebook:
https://play.google.com/store/books/details?id=ALReEAAAQBAJ
..
.
Seminggu menjaga keponakan sudah terselesaikan dengan mulus, walau rempong tapi Jena sangat menikmati. Tadi mereka sudah mengantar Nala ke rumah utama keluarga Wijaya karena Dina dan Genta sudah kembali. Tidak mungkin juga menunggu ipar mereka datang menjemput, pasutri itu sedang terserang tepar parah sehabis honeymoon yang kedua.
Liburan ini yang akan dilakukan pertama adalah mereka akan mengunjungi rumah orangtua Jena dulu. Menginap sehari mungkin, agak durhaka memang cuma sehari saja tapi mau bagaimana lagi mereka berdua akan langsung berangkat ke vila. Ardi lah yang memberi usulan, Jena mah hanya ikut-ikut saja dan bagian tata menata barang bawaan.
Semua barang bawaan memang sudah tertata rapi di dalam mobil. Kata suaminya sih akan stay lumayan lama di vila, mencari udara segar untuk otaknya. Mereka ingin mencari ketenangan yang agak jauh dari kota Jogja.
"Kamu sehari aja Jen, astaga tanggung banget" ucap Arum
"Ya mau bagaimana Bun, hehe pentingkan sudah berkunjung" Jena sembari memakan makan malamnya.
"Benar kata Jena Bun, biarkan mereka menikmati waktu mereka berdua" Damar selaku kepala keluarga menengahi.
"Kalian mau ke mana?"
"Mau ke Tawangmangu Yah, kira-kira seminggu kami di sana" jawab Ardi
"Oalah ya sudah, hati-hati semoga menyenangkan ya dan ditunggu kabar baiknya" ucap Damar
"Pulang harus bawa cucu" tambah Arum
"Doakan ya Yah, Bun"
Hanya itu yang bisa Jena sampaikan kepada orangtuanya. Tidak mungkin juga dia langsung bilang kalau sedang menunda mempunyai anak. Pasti akan mendapat ceramah gratis nanti yang ada tidak jadi berangkat.
"Jen nanti temui Ayah di ruang kerja, setelah semua beres" ucap Damar
"Baik Yah"
Selesai makan Jena langsung membantu beberes meja makan. Lebih cepat karena memang Algan tidak ikut makan malam, kakaknya itu sedang pacaran. Jena tau apa yang akan dibicarakan oleh Ayahnya jadi sudah dia persiapkan.
"Mau Mas temenin?" tanya Ardi
"Jena bisa sendiri, Mas Ardi tunggu aja di kamar. Enggak akan lama kok, Mas selesaikan urusan yang belum selesai"
Mereka berpisah di akhir tangga, Ardi ke sebelah kiri dan Jena ke sebelah kanan. Sebelum masuk dia melihat ke arah suaminya memastikan telah memasuki kamar. Diketuknya pintu ruang kerja Ayahnya, lalu dia masuk. Memasuki ruangan Jena sedikit gemetar, ruangan yang paling dia benci saat akhir semester.
Di ruangan kerja ini lah sang ayah akan melakukan interogasi kepadanya. Interogasi tentang nilai kuliahnya semester ini, hal rutin yang tidak pernah terlupakan. Dalam setahun berarti tiga kali Jena akan memasuki ruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN DUDA ITU SUAMIKU (Complete ✔️)
Любовные романыJena + Kuliah = Ilmu ❌ (Jena kuliah mendapatkan ilmu) Jena + Kuliah = Suami ✔ (Jena kuliah mendapatkan suami) *DILARANG PLAGIAT!* "Aku enggak mau dijodohin Pa, biar Jena sendiri yang menentukan pria itu. Pria yang menjadi teman hidup Jena" ucap Jena...