RAMAIKAN KOMENTAR DAN VOTE CH ini ya. Semakin banyak maka semakin cepat juga CH baru dipublish. CH baru akan dipublish kalau sudah memenuhi target.
Untuk yang merasa belum 17+ silakan close cerita ini dosa ditanggung pribadi ya say 😊
..
.
Jena dan Ardi berangkat ke Bali saat matahari terik-teriknya. Sebenarnya Ardi baru pulang tadi pagi, dia hanya beristirahat diri sebentar sembari menunggu istrinya packing baju. Penerbangan Jogja-Bali memakan waktu sekitar satu setengah jam, itu digunakan sang suami untuk tidur. Sebenarnya dia kasian tapi bagaimana lebih sayang kalau hangus begitu saja. Lagipula dia akan menjalankan misi yang sudah direncanakan.
Sesampainya di bandara I Gusti Ngurah Rai mereka dijemput dari pihak resort. Perjalanannya sekitar 17 menit dari bandara ke resort, biasa sesampainya di sana langsung mengurus check in. Masalah percheck in nan beres mereka diantarkan ke villa yang disewa menggunakan golf car. Sejauh mata memandang kawasan resort sangat asri dan nuansa Balinya terasa.
Memasuki villa Jena terkagum-kagum, maklum dia jarang staycation. Sekalinya staycation waktu honeymoon ya agak terlihat norak. Mereka menginap di Four Seasons Resort Jimbaran, tipe villa yang Ardi pilih adalah Deluxe Villa yang harga per malamnya sangat mahal menurut Jena. Walau mahal tapi juga sebanding dengan fasilitas yang tersedia, kesan pertama saat masuk adalah pelayanan yang ramah dan semua tempat bersih. Villa mereka terdapat privat pool, area berjemur dan ruang tamu outdoor yang menghadap ke laut. Pada bagian dalam terdapat ruang tamu indor, ranjang king size, bathup dan toilet terpisah.
"Tutup mulutmu sayang" ucap Ardi yang melihat istrinya terus menganga.
"Serius menginap di sini?" tanya Jena memastikan.
"Ya serius, kamu suka?"
"Sangat suka" ucap Jena dengan sangat girang.
"Nanti malam mau ke mana? Di resort atau mau jalan-jalan?"
"Di resort aja Mas, capek dan aku mau berenang"
"Okay kita akan berenang nanti, tapi sekarang kita tidur dulu sayang"
Bruk
Jena ditarik Ardi untuk tiduran di sampingnya.
..
.
Usapan di wajahnya membuat Jena terusik dari tidur nyenyaknya, tentu pelaku tidak lain adalah Ardi. Saat membuka matanya hal pertama tentu wajah sang suami dan langit sudah menggelap, ternyata sudah pukul setengah tujuh malam. Rencana mau tidak tidur eh nyatanya gaya gravitasi bantal sangat kuat."Katanya mau berenang" ucap Ardi
"Heem, bentar mau mengumpulkan nyawa dulu" Jena merenggangkan badannya ke kanan dan ke kiri.
"Nanti makan malam dulu baru boleh berenang, Mas pesankan makan malam" Ardi beranjak untuk memesankan makanan, kalau diperhatikan suaminya itu telah berganti baju.
Sepertinya dia terlalu lama tidur pemirsa, Jena juga ikutan beranjak. Dia membersihkan diri dulu sebelum berenang, cuci muka dan mengganti baju tentunya. Apalagi tadi dia lupa untuk membersihkan make upnya.
"Sayang, makanan udah dateng" panggil Ardi
"Ya sebentar" setelah menyelesaikan ritualnya dia menghampiri sang suami yang sudah duduk di kursi dekat kolam renang.
"Kamu mau berenang pakai itu?" tanya Ardi, melihat sang istri datang membawa bathrobe ditangannya.
"Ya" jawab Jena, sang suami hanya mengangguk saja.
Kaos oversize berwarna hitam setengah paha yang dia kenakan saat ini. Tidak masalah bukan kalau mengenakan ini untuk berenang, toh tidak ada aturan pakaian. Mereka menyantap makan malamnya dengan lahap, menu seafood yang kebanyakan Ardi pesankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN DUDA ITU SUAMIKU (Complete ✔️)
RomanceJena + Kuliah = Ilmu ❌ (Jena kuliah mendapatkan ilmu) Jena + Kuliah = Suami ✔ (Jena kuliah mendapatkan suami) *DILARANG PLAGIAT!* "Aku enggak mau dijodohin Pa, biar Jena sendiri yang menentukan pria itu. Pria yang menjadi teman hidup Jena" ucap Jena...