16. Teror Honeymoon

39.5K 1.7K 9
                                    

RAMAIKAN KOMENTAR DAN VOTE CH ini ya. Semakin banyak maka semakin cepat juga CH baru dipublish. CH baru akan dipublish kalau sudah memenuhi target.

Mampir juga ke cerita JH yang lain ya.
.

.

.

Entah berapa jam pergulatan cinta mereka semalam, pastinya Jena baru tidur jam 4 pagi. Mulai tadi malam Ardi sudah sah memiliki Jena seutuhnya, Jena juga sudah menuntaskan kewajiban istri yang harus dilakukannya. Semalam sangat spesial juga karena Jena mendapat ungkapan cinta dari sang suami. Ya Ardi sudah mencintainya, tapi sekarang tinggal perasaannya yang harus dipastikan.

Baru tidur 3 jam sang suami sudah mengusiknya, untuk melanjutkan kegiatan mereka lagi. Cahaya yang masuk tidak menghentikan kegiatan asyik Ardi, morning sex tetap berlanjut. Jena harap tidak ada yang mendengar suara yang dia keluarkan. Pasti ada beberapa pekerja yang membereskan piring bekas makan malam mereka.

Bruk
Ardi baru merebahkan diri di sampingnya setelah menuntaskan kegiatan mereka. Peluhnya membasahi wajah tampannya, sesekali Jena membantu mengusapnya.

"Thank you sayang, sudah menjadikan aku orang pertama. Love you Ny. Arditya Wijaya"

"Hmm"

"Mandi dan habis itu kita sarapan, bisa bangun kan sayang? Atau masih perih?"

"YA! Kalau sudah tau jawabannya kenapa tanya si Mas!" Jawab Jena dengan muka kesalnya.

"Hehe, maaf aku terlalu bersemangat sayang. Bentar aku siapkan air hangat dulu buat berendam" Jena berpaling saat Ardi beranjak dari ranjangnya.

Ardi memakai celananya dan langsung menyiapkan air untuk berendam Jena. Tidak begitu lama pria itu kembali lalu menggendongnya ala bridal style, bergerak saja perih mana bisa untuk berjalan sendiri. Tubuhnya benar-benar jadi rileks saat saat berendam, sambil memejamkan mata dia menikmati hangatnya air. Ardi langsung juga membersihkan dirinya di kamar mandi.

"Mas mau keluar sebentar, mau ke apotek" mata Jena terbuka saat Ardi ingin pamit.

"Mau ngapain Mas?" tanya Jena

"Mau beli pil kb dan salep buat kamu. Sama mau pesan makanan"

"Pil kbnya enggak usah beli Mas, aku udah beli kemarin dan udh aku minum nanti malam hari ketiga" ucap Jena

Kalian pasti berpikir bukannya mereka menunda kehamilan, baru saja kegiatan bercinta selesai apa tidak takut hamil? Jawabannya tidak. Mereka memang sudah mempersiapkan penundaan kehamilan. Sebelum keberangkatan Ardi untuk pelatihan paginya mereka ke dokter kandungan untuk konsultasi.

Flashback On

"Mau ke mana kita Mas?" tanya Jena

"Kita akan ke Dokter kandungan, membicarakan masalah penundaan kehamilan"

"Kan tinggal tidak melakukan atau pakai pengaman, kenapa bingung sih sampai ke dokter" ucap Jena

"Mas enggak mau pakai itu, tidak nyaman sayang" ucap Ardi

"Iya sementara waktu tapi enggak tau nantinya gimana"

Ardi sudah membuat janji dengan temannya yang berprofesi sebagai Dokter kandungan. Sesampainya di rumah sakit Jena langsung diperiksa dan hasilnya semua baik. Dia disarankan untuk mengkonsumsi obat kontrasepsi yaitu pil kb. Jena diberikan resep obat pil kb jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Diberikan resep untuk beberapa kali pengulangan agar tidak bolak-balik ke rumah sakit. Jena awalnya shock merasa tidak butuh tapi ya sudah tidak masalah toh untuk kesehatannya. Kalau dirinya sudah siap nanti tinggal membeli obat ke apotek.

DOSEN DUDA ITU SUAMIKU (Complete ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang