RAMAIKAN KOMENTAR DAN VOTE CH ini ya. Semakin banyak maka semakin cepat juga CH baru dipublish. CH baru akan dipublish kalau sudah memenuhi target.
Viewersnya banyak tapi votenya sedikit 😊 yuk diimbangi gaess biar enggak nunggu lama.
..
.
Sehabis dari makam Hafiza mereka tidak pulang ke rumah, ada satu tujuan lagi yang belum dituju. Rumah orangtua Hafiza atau lebih tepatnya mertua dari sang suami. Jena awalnya ragu saat diajak, tapi Ardi terus meyakinkan padanya kalau tidak akan terjadi apa-apa. Tentu dia ragu, Jena adalah orang baru yang masuk dikehidupan Ardi.Takut penerimaan keluarga mendiang Hafiza tidak baik dengan kehadirannya. Dia sendiri tidak tau saat akan menikah dengannya apa suaminya itu mengabari atau tidak. Takut seperti dicerita wattpad yang hubungan keluarga menkadi tidak baik setelah mendapat pendamping baru. Parahnya kalau harus ada drama turun ranjang begitu.
"Mas aku pulang aja ya" ucap Jena
"Tadikan udah bilan iya kok sekarang berubah pikiran lagi, udah sampai lo ini"
Mobil Ardi memang sudah terparkir di depan sebuah rumah yang berlantai 2. Terlihat minimalis tapi terkesan sangat sejuk karena halamannya ditanami beberapa pohon. Rumahnya juga agak terlihat ramai orang.
"Ada Mas di sebelah kamu, it's okay"
Akhirnya Jena mau masuk ke dalam rumah, setelah beberapa pemikirannya tadi. Tangannya terus digenggam Ardi sampai memasuki teras. Jena hanya bisa menunduk ya karena jiwa-jiwanya agak mental yupi.
"Assalamualaikum" ucap Ardi
"Waalaikumsalam, Ya Allah Ardi anakku
Apakabar nak?" ucap wanita paruh baya yang keluar menyambut mereka.Wanita paruh baya itu langsung memeluk suaminya dengan sangat erat. Seperti sudah lama tidak bertemu kalau dilihat dari gestur. Bahkan sampai menitikan air mata saat memeluk Ardi.
"Kenapa baru berkunjung? Eh ini siapa?" Menyadari kehadiran Jena di samping Ardi.
"Kabar baik Bu, kalau Ibu dan Bapak sendiri sehat kan?" tanya Ardi
"Sehat alhamdulillah, ini siapa Nak?"
"Kenalkan Bu, ini Jena istri Ardi"
"Kok enggak undang-undang si Di, lupa kamu sama Ibu dan Bapak? Kabar bahagia kok enggak disebar"
"Jena Bu" diambilnya tangan yang dipanggil Ibu, lalu diciumnya.
"Cantiknya, kenapa nunduk terus? Ibu enggak gigit kok. Oh iya nama Ibu itu Fitri Nak, terserah mau panggil apa" ucap Fitri dengan senyuman lebarnya.
"Ayo masuk-masuk, maaf ya berantakan soalnya mau ada acara pengajian peringatan ke 4 tahun anak Ibu meninggal"
"Sudah diceritakan to Di?" tanya Fitri
"Sudah Bu, ini saja habis dari makam" jawab Ardi
"Alhamdulillah, makasih sudah kunjungi Hafiza"
"Ardi minta maaf Bu, baru bisa mengunjungi Fiza"
"Ibu paham, pasti kamu butuh waktu. Hiks ikhlaskan saja, dia sudah tenang dan bahagia. Kamu juga harus bahagia di sini, sudah ada Jena"
"Wes wes malah nangis, ya wes Ibu mau lanjutin pekerjaan" (wes = sudah)
"Bapak ke mana Bu?" tanya Ardi
"Bapak ke makam? Baru aja tadi beberapa menit sebelum kamu sampai mungkin"
"Jena bantu ya Bu"
"Wah ayo nduk, ini tinggal masuk-masuke snack aja" ucap Fitri dengan senang hati menerima tawaran Jena. (Nduk = panggilan untuk anak perempuan)
![](https://img.wattpad.com/cover/300977629-288-k990120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN DUDA ITU SUAMIKU (Complete ✔️)
RomanceJena + Kuliah = Ilmu ❌ (Jena kuliah mendapatkan ilmu) Jena + Kuliah = Suami ✔ (Jena kuliah mendapatkan suami) *DILARANG PLAGIAT!* "Aku enggak mau dijodohin Pa, biar Jena sendiri yang menentukan pria itu. Pria yang menjadi teman hidup Jena" ucap Jena...