CHAPTER 12🦋

19.1K 1.2K 19
                                    

HAPPY READING BESTIE
JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA
.
.
.

Cup

"assalamu'alaikum zaujati, bangun yuk sholat" ujar arsaka sembari mengelus-elus pipi Raisa.

"wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh" ujar Raisa menggeliat, "kepala Ais pusing banget Gus" ucapnya pelan.

"kamu sakit?" panik. arsaka langsung mengecek suhu badan Raisa tapi ternyata masih normal.

"cuma pusing aja" lirihnya.

"yaudah sekarang sholat dulu ya nanti dilanjut tidur sambil nungguin Subuh"

Raisa beranjak dari kasur dengan dibantu arsaka, suaminya senantiasa menjaganya dari belakang.

Setelah melaksanakan sholat tahajud, arsaka berbalik menatap istrinya yang seperti agak pucat.

"sini tidur sini" arsaka menepuk-nepuk jubah yang ia pakai, mengkode Raisa agar tidur diatas lipatan kakinya. Raisa juga menurut ia merebahkan dirinya dan menjadikan kaki suaminya sebagai bantal.

"udah tidur ya, nanti aku bangunin kalau udah subuh, aku bacain surah Al Mulk mau?" Raisa hanya mengangguk, bahkan untuk berbicara saja dirinya sangat malas, seperti tidak ada daya.

Arsaka melantunkan surah Al Mulk dengan merdu dari bibirnya, ia tersenyum diakhir bacaannya ketika melihat istrinya sudah mengeluarkan denguran halus

Karena waktu masih 1 jam lagi menuju subuh, arsaka memutuskan menjangkau Al Qur'an yang tidak jauh dari posisinya, lalu membaca beberapa surah yang ada di dalam Al Qur'an tersebut, sampai akhirnya adzan subuh terdengar.

Setelah adzan subuh itu berhenti berkumandang, arsaka membangunkan Raisa dengan menepuk nepuk pelan tangannya. "assalamu'alaikum zaujati, bangun yuk udah subuh"

"emm" erangan itu keluar dari bibir Raisa.

"sayang, udah subuh sholat dulu ya" Raisa dengan pelan membuka matanya, pertama yang ia lihat adalah suaminya yang sedang tersenyum.

"masih pusing?" Raisa mengangguk yang membuat arsaka menghela nafas. "yaudah sholat dulu ya, kalau nggak kuat duduk aja" tetapi Raisa menggeleng ia membangunkan tubuhnya dengan pelan sampai akhirnya berdiri.

"ayo gus ais kuat kok" senyuman arsaka ditunjuk ke istrinya, lalu tangannya berayun mengelus kepala istrinya yang terbalut mukena.

"Allahuakbar"

****

Raisa hari ini tidak berangkat sekolah, suhu tubuhnya pun meninggi membuat arsaka panik sendiri, bahkan ia sudah memanggil umi, kak Safira, dan tak lupa menelepon bundanya Raisa, yang membuat mereka pada panik dan langsung kerumah arsaka.

"cuma demam mbak" ucap umi kepada bunda.

"oh iya, sekarang tanggal berapa?" tanya sang bunda.

"tanggal 17 Bun" jawab arsaka yang sembari tadi duduk disamping Raisa yang sedang tertidur.

"astaghfirullah, itu mah udah biasa Ar, Ais mau datang bulan, emangnya bulan lalu enggak kayak gini? kalian kan udah nikah tiga bulanan" arsaka hanya menggeleng, bulan lalu Raisa memang tidak sakit.

"udah enggak papa, paling kayak gini cuma sehari kok, nanti sore juga udah baikkan, Raisa emang gitu kalau lagi mau datang bulan, udah lama juga"

Raisa terusik dalam tidurnya, kala mendengar banyak suara, ia membuka matanya pelan, dan betapa terkejutnya sudah ada bundanya, umi, dan kak Safira dikamarnya. ini kenapa pada kumpul? tadi aku nggak mati suri kan?

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang