CHAPTER 6🦋

25.7K 1.6K 12
                                    

HAPPY READING BESTIEE
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE
MAACIWWW
.
.
.
.

Raisa tersenyum melihat wajah tampan suaminya yang masih terlelap, jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi, waktunya untuk sholat tahajud.

"Tidur aja ganteng banget ma sya Allah" gumam Raisa, bahkan tangannya sudah berada dirambut arsaka, mengelus surai arsaka dengan pelan.

Sang empu menggeliat merasa nyaman dengan elusan tangan Raisa di rambutnya.

"Assalamu'alaikum zauji, bangun yuk sholat tahajud" seperti biasa salah satu yang membangunkan akan mengucap salam terlebih dahulu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh, emang udah jam berapa sayang?" tanya arsaka sambil membuka matanya secara perlahan.

"Udah setengah tiga, perlengkapan kerja kamu juga belum disiapin kan" ujar Raisa.

"hari ini aku nggak ke kantor"

"hah kok bisa? emangnya kamu mau kemana?" tanya Raisa.

"Aku emang gitu dari dulu is, bakal ke kantor kalau emang penting banget, kata Abi juga gitu kalau nggak terlalu penting kerjain dirumah aja" Raisa mengangguk memahami.

"Yaudah nanti Gus renovasi kamar yang ada dibawah aja ya, nanti Ais bantu kalau udah pulang sekolah" ujar Raisa.

"Kan kamarnya udah bagus Ais"

"Ih kan Ais pengen kamarnya jadi kamar kucing Ais, jadi harus direnovasi, boleh ya Gus" ucap Raisa sambil menatap memohon ke arah suaminya. sedangkan arsaka menghela nafas lalu mengangguk.

"Yey, makasih sayang"

"Udah berani ya sekarang?!" Raisa menggeleng lalu beranjak dari kasur, tetapi belum satu langkah ia menjalankan kakinya, tubuhnya sudah jatuh ke kasur lagi.

"Mau kemana hm" ujar arsaka sambil memeluk Raisa.

"Ih lepasin mau wudhu nanti keburu habis waktunya"

Bukanya melepaskan arsaka malah menggeltikki perut Raisa yang membuat Raisa tertawa karena geli.

"g- Gus udah ahahahaha, udahan Raisa cape"

"g-gus geli"

"udah pliss ahahaha"

Lima menit dengan posisi yang sama, arsaka yang tertawa puas melihat istrinya yang mukanya sudah merah, sedangkan Raisa menghela nafas akhirnya arsaka menjauhkan tangannya dari perutnya.

plak

"aduh sakit sayang" ucapnya seperti mengadu.

"siapa suruh gelitikkin Ais, geli tau Gus sampe Ais nggak bisa nafas tadi" ujar Raisa.

"Afwan sayang"

"nggak mau pokoknya Ais mau ngambek sama Gus!"

"ya jangan gitu, nanti saya renovasi yang bagus deh kamar buat kucing kamu"

"nggak mau pokoknya Ais tetep mau marah"

"ih nggak boleh marah" ujar arsaka, setelah itu memeluk tubuh Raisa, dan meletakkan wajahnya dileher jenjang istrinya.

"nggak boleh ya nggak boleh marah" Raisa hanya tersenyum dibalik pelukan sang suami.

"sayang! hiks nggak usah marah ya, nggak boleh marah hiks, maaf, maafin saya hiks" Raisa melotot kala merasakan leher jenjangnya yang basah.

SUAMINYA MENANGIS? TIDAK SALAH?!

"hei, kamu nangis? astaghfirullah Gus, Ais cuma becanda" ujar Raisa yang berusaha melepaskan pelukan suaminya, tetapi bukanya dilepaskan arsaka malah makin memeluk Raisa, bahkan sekarang wajah arsaka mendusel-ndusel lehernya.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang