CHAPTER 50🦋

10.9K 854 210
                                    

Happy reading ❤️
Tapi sambil nangis gapapa kok😭☝️

Jangan lupa vote ygy!!
Komen juga?!

Follow Ig :
@wp_xyrinyy72
@xyrin.yy

****

"Iya cocok banget ya, tapi kenalin ya mbak saya istri sah nya"

Raisa tersenyum tipis, ketika mereka semua menatapnya kaget begitu juga kasirnya dengan raut campur bingung.

"Em, gimana mbak udah belum itu? Saya mau bayar" ucap Raisa.

"Kok kamu ada disini" sebelum kasir tersebut menjawab, malah arsaka yang berucap terlebih dahulu.

Mata Raisa menatap suaminya dingin, "ya terus kenapa? Yang penting aku udah izin walaupun keluarnya sendiri" balasnya menekankan kata sendiri pada perkataannya.

Sedangkan arsaka menghela nafas, "sekalian aja mbak sama punya ini" ujar arsaka mengambil alih keranjang belanja yang Raisa bawa.

"Nggak usah, aku juga masih punya uang sendiri" Balas Raisa, "em, punya saya totalnya jadi berapa mbak?" Tanya Raisa ke kasir tersebut.

"Jadinya enam puluh delapan ribu ya kak"

Setelah kasir tersebut mengucapkan nominal barang yang ia beli, Raisa buru-buru mengeluarkan uang dengan nominal 100 ribu yang memang itu murni uangnya sendiri.

"Eh kak kembaliannya" ucap Kasir tersebut melihat Raisa berbalik dan ingin berlalu pergi.

Tanpa menoleh Raisa menjawab, "tadi total punya dia cuma dua puluh ribu kan? Buat bayarin dia aja kembaliannya sedekahin" balasnya lalu berjalan begitu saja.

Baru sampai pintu, tangannya dicekal oleh seseorang yang membuat Raisa menghentikan langkahnya.

"Lepas! Nggak usah pake pegang-pegang takut virus kebohongannya nimbalin"

Tanpa melepas, arsaka malah menarik Raisa, tarikan tersebut memang tidak terlalu kuat tapi masih meninggalkan sakit dipergelangan tangannya.

"Lepas mas" setelah berucap tersebut baru lah arsaka menghentikan langkahnya, ia melepaskan pegangan tangannya ke istrinya.

"Bahas dirumah aja jangan disini malu"

Bibir Raisa menyungging dibalik cadar yang ia pakai, ia melirik sekilas Aina yang sudah ada didekat mereka, "disini aja malu, gimana ya sama satu pesantren kalau tau Gus nya malah kayak gini."

"Aku mohon jangan buat ribut disini, sekarang kita pulang ya, aku jelasin dirumah"

Alis Raisa saling bertautan, "siapa juga yang mau ngajakin ribut? Buang-buang waktu berduaan kalian dong, dilanjut aja silahkan maaf telah mengganggu" ucap Raisa kemudian ia berjalan menjauh.

Tapi lagi-lagi tangan Raisa kembali dicekal arsaka.

"Aku lagi cape banget hari ini, jangan buat aku emosi ya?" Tutur Raisa dengan lembut.

"Pulang ya? Kita bicarain baik-baik dirumah"

Raisa menganggukkan pelan kepalanya, "aku akan pulang, tapi pulang sendiri" balasnya yang langsung mendapat gelengan dari arsaka.

"Nggak kamu harus pulang sama aku, aku takut kamu kenapa-napa"

Lagi-lagi Raisa menyunggingkan bibirnya, "aku udah kenapa-napa karena kamu, mungkin kenapa-napa maksud kamu itu terluka dan luka itu terlihat tanpa kamu memikirkan luka yang bahkan tidak bisa terlihat sedikit pun kecuali dilihat dengan perasaan" ucapan Raisa membuat arsaka bungkam seketika, ia terdiam sembari mata menatap sendu istrinya.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang