CHAPTER 42🦋

9.4K 635 4
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote komennya!

Follow Instagram;
[ @xyrin.yy & @wp_xyrinyy72 ]

****

"Sayang peluk" rengek arsaka, ia belum bisa memejamkan matanya dari 15 menit yang lalu karena tidak mendapatkan pelukan dari sang istri.

Mata Raisa yang semula terpejam dengan perlahan terbuka kembali, ia menatap suaminya heran, padahal tangan kanannya sudah berada ditubuh suaminya tetapi memang tidak memeluk karena ada Vero ditengah-tengah mereka.

"Ini udah" balas Raisa.

"Ih nggak enak, enggak bisa tidur"

Helaan nafas terdengar dari Raisa, "udah gini aja kalau nggak peluk Vero, kalau aku peluk kamu kasian Vero nya."

"Pindahin aja Vero nya"

Pelototan tajam ditunjukkan ke suaminya, enak aja di pindahin. "Udah tidur! aku ngantuk banget loh, gini aja pejamin matanya pasti nanti tidur sendiri kok"

Mata arsaka menatap istrinya berkaca-kaca, tapi Raisa tidak memperdulikan energinya seperti sudah habis, matanya benar-benar sudah tidak bisa terbuka lagi.

"Cil bangun nggak Lo, pergi aja dari sini" bisik arsaka tepat di telinga Vero.

Raisa yang mendengar ucapan tersebut sontak langsung membuka matanya lagi, walau sudah sangat berat. "Jangan begitu kasian ih" ujarnya lalu memejamkan mata kembali.

"Dih, aku buang ke got mampus nih bocil" kesalnya, tubuhnya ia balikkan memunggungi keduanya.

Setengah jam arsaka mencoba tertidur tapi tetap saja tidak bisa! Akhirnya ia berbalik lagi, memandangi wajah istrinya yang sudah tertidur nyenyak.

Karna sudah terlanjur kesal dan ia sudah mengantuk, tangan arsaka dengan perlahan mengambil Vero yang ada ditengah-tengah mereka, lalu ia kasih dibelakang tubuhnya, jadilah arsaka yang ditengah-tengah.

"Nah kalau gini kan udah nggak ada penghalang" gumamnya sembari terkekeh, tubuhnya sudah mendekati tubuh Raisa dan mengangkat tangan istrinya untuk memeluknya.

****

Pagi-pagi sekali, rumah Raisa sudah ada yang mengetok, arsaka dan Raisa baru saja selesai sholat subuh padahal.

"Siapa sih" kesal arsaka, hatinya tadi masih sakit karena bangun-bangun diomeli oleh Raisa, akibat Vero yang jatuh dari kasur karena kejadian semalam.

"Bukain sana" cetus Raisa.

"Iya sayang" ucap arsaka menurut, ia tidak ingin diomeli lagi.

Raisa juga langsung memakai cadar dan kaos kaki, pakaian Raisa pun sudah pakai gamis karena sudah mandi tadi sebelum subuh.

Perlahan Raisa mendekati vero yang tertidur, jidat Vero terlihat besar sebelah kanan akibat terjatuh tadi malam, tangan Raisa dengan pelan mengusap jidat tersebut dengan pelan, seperti tidak rela ada benjolan besar disitu.

"Anak bunda tidurnya yang nyenyak ya" ujarnya diiringi kecupan di kening dan kedua pipi Vero.

Suara pintu terbuka membuat Raisa mengalihkan pandangannya menatap suaminya yang berada di ambang pintu dengan muka malas.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang