CHAPTER 21🦋

14.9K 952 9
                                    

Happy reading bestiee
Jangan lupa vote komennya
.
.
.

Netra arsaka memandangi wanitanya dengan mata kagum, bibirnya melengkung ia tersenyum manis. Tangan kanannya juga mengelus wajah cantik istrinya dengan pelan.

Wajah arsaka menunduk, mendekat ke wajah Raisa yang masih memejamkan matanya. bibirnya menyapa kening Raisa, mengecup singkat kening istrinya.

Jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi, arsaka terbangun karna mendengar bocil-bocil kampung yang berkeliling dengan berteriak sahur-sahur.

Bibir arsaka bergerak "assalamu'alaikum, sayang" ujarnya lirih tepat di telinga Raisa, ia berniat membangunkan istrinya.

Raisa menggeliat, matanya mengerjap-ngerjap. Tangannya terangkat untuk mengucek matanya agar kantuknya hilang.

"Hei bangun ya, mandi dulu baru sahur" ujar arsaka.

"Emang udah jam berapa?"

"Udah jam dua sayang, nyenyak banget sih tidurnya sampe nggak denger bocil-bocil tadi rame banget"

"Emang iya? Ngapain?" Tanyanya.

"Biasa bangunin orang-orang" Raisa mengangguk, ia bangun dari tidurnya dibantu arsaka.

Arsaka mengacak rambut Raisa karena gemas melihat wajah istrinya sehabis tidur. "Yaudah sekarang mandi dulu gih! Atau mau mandi bareng?" Tangan Raisa terangkat menabok suaminya bisa-bisanya baru bangun udah berucap seperti itu.

****

Setelah mandi tadi, Raisa langsung turun kebawah untuk memasak buat sahur. Ia membuat nasi goreng kembali karena kemauan suaminya yang meminta dibuatkan nasi goreng, kata suaminya tadi malam kurang karena nasi goreng yang dibuatin Raisa sangat enak.

Raisa menunggu suaminya selesai mandi dengan duduk saja dikursi makan, makanan sudah siap dihidangkan, ia juga tak lupa membuatkan susu untuk suaminya dan ia sendiri.

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Raisa menoleh kearah tangga karna berasal dari sana, ia melihat suaminya yang berjalan dengan senyuman manis serta tangan yang memegang handuk dan diusapkan ke-kepala suaminya.

Kaki arsaka berjalan mendekati Raisa, setelah sampai disamping istrinya sebelum mendudukkan tubuhnya, wajahnya mendekat kepipi Raisa lalu menyambar pipi tersebut dengan kecupan singkat.

"IH GUS!" Gertak Raisa, tangannya bergerak menghapus jejak ciuman arsaka, yang membuat suaminya yang tadi tertawa tiba-tiba menatap kesal kearahnya.

Wajah arsaka mendekat kembali keraisa, lalu mencium kembali pipi wanitanya. Tapi bukan hanya pipi tadi, ia juga mencium kening Raisa dan pipi yang satunya.

"NGGAK BOLEH DIHILANGIN!" cercahnya menatap garang Raisa.

"Iya-iya, yaudah sekarang makan ya, udah hampir setengah empat nanti nggak keburu lagi"

****

Setelah sholat subuh, rutinitas mereka seperti biasa yaitu Raisa yang setor hafalan ke arsaka.

Raisa mengucapkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan lancar, Alhamdulillah nya ia sudah hafal 30 juz dari umur 7 tahun, dan Alhamdulillah nya juga ia bisa menjaga ayat-ayat tersebut diotaknya sampai sekarang.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang