CHAPTER 32🦋

10.2K 758 14
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote komennya
.
.
.

"Dada Vero, nanti kapan-kapan kita main lagi ya" ujar Raisa sembari menoel pipi Vero yang membuat bayi tersebut tertawa.

"Nyaman banget sama kamu deh kayaknya is" ujar Reyna sembari melihat wajah anaknya yang tertawa.

"Sangat nyaman. Gimana kalau tinggal sama aku aja?"

"Heh ya enggak boleh, btw makasih banyak ya udah mau jagain vero"

"Sering-sering pergi lagi deh Rey, Biar Vero sama aku lagi"

Reyna dan juga Bram sama-sama tertawa melihat wajah Raisa yang sepertinya tidak ingin berpisah dengan Vero.

Vero albregta, seorang bayi anak dari Reyna dan juga Bram. Vero sering sekali dititipkan dengan Raisa dan juga arsaka, hingga Reyna mengganti panggilan untuk Raisa dan arsaka yang semula om dan Tante menjadi bunda dan ayah.

Itu semua tidak masalah juga bagi Bram, mereka berdua merasakan keterpurukan Raisa selagi menunggu hidayah dari Allah SWT.

Mereka berdua juga berharap dengan adanya, keseringan Vero dititipkan ke Raisa dan juga arsaka menjadi pancingan buat mereka. Cara itu Reyna dapat dari neneknya dulu yang dikampung, katanya jika susah mempunyai anak bisa dipancing dengan merawat bayi.

Tapi, Reyna dan juga Bram tidak selalu menitipkan Vero ke Raisa dan juga arsaka, mereka juga pengen merasakan bahagia bertiga. Hanya saja jika Reyna ikut ngantor bersama Bram keluar kota baru Vero dititipkan ke Raisa dan juga arsaka.

Bayi yang masih belum genap umur 2 tahun itu, Alhamdulillah nya tidak gampang rewel, yang memudahkan Raisa merawatnya.

"Nanti kapan-kapan Vero main lagi ya sama bunda dan ayah, sekarang Vero sama mama papa dulu" ujar Reyna.

"Salim dulu coba sama bunda dan ayah, kiss juga pipi mereka"

Entah keajaiban dari mana, Vero yang biasanya tidak tau perihal itu. Tangannya malah menyodor kedepan, meminta arsaka maupun Raisa meraih tangannya untuk dicium.

"Ih, kok lucu banget si" ucap Reyna dengan gemas.

Setelah arsaka mengecup seluruh wajah Vero, sekarang bergantian Raisa yang maju.

"Salim dulu sini" ujarnya sembari menyodorkan tangan kanannya yang langsung diraih Vero, dan mendekatkan tangan tersebut ke bibirnya.

"Ma sya Allah, gemoy banget"

"Tetap gemoy kamu sih tapi, kamu kan istri gemoy" sahut arsaka.

"Apaan sih kamu enggak diajak" jawab Raisa dengan sewot.

"Ini Vero enggak ada mau nyiptain drama? Ceritanya enggak mau diajak pulang gitu, maunya sama bunda aja" mereka lantas langsung tertawa mendengar ucapan Raisa yang menurut mereka lucu.

"Udah ya keburu malam, kapan-kapan main lagi, dada dulu sama ayah sama bunda"

Bayi tersebut menurut, ia melambaikan tangannya dan terakhir diiringi kissbye. Yang membuat Raisa juga arsaka yang melihatnya gemash sendiri.

"Besok-besok ajaran drama nggak mau pulang ya ver" sahut arsaka sembari terkekeh.

****

Setelah memastikan Reyna dan juga Bram sudah pergi dari area rumah, arsaka langsung saja menggandeng tangan Raisa untuk mengajak memasuki rumah.

"Sholat dulu habis itu langsung buat debay"

Tatapan Raisa langsung saja melirik arsaka dengan wajah tidak santai. "Sayang, hari ini aku cape banget" keluhnya.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang