CHAPTER 36🦋

9.7K 647 8
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote komennya
.
.
.

Raisa berjalan sendirian di pinggiran jalan, tangisannya sudah berhenti, ia capek terlalu banyak menangis hari ini.

Tujuannya sekarang adalah kesupermarket, ia ingin membeli sesuatu untuk ia bawa kepanti, entahlah menurutnya bertemu anak-anak panti adalah hal yang tak jauh membuatnya bahagia.

Setelah sampai, Raisa langsung mengambil keranjang belanjaan, dan mengitari penjuru supermarket.

Sampai akhirnya ia berhenti di lorong yang berisi buah-buahan.

"Anggur udah, pisang udah, apel sama pir juga udah, apa lagi ya?" Monolognya pada diri sendiri.

"Loh Ning Ais" ucapan tersebut membuat Raisa menoleh.

"Loh Nanda kok disini?" Ujar Raisa, ia sudah setahun lebih tidak melihat Nanda, karna Nanda yang sudah kuliah.

"Iya nih Ning, lagi belanja bulanan" ucapnya yang dibalas anggukan mengerti dari Raisa.

"Kangen banget loh Ning kita udah lama banget enggak ketemu"

"Hahaha, iya, gimana kabar Jasmine sama Zahra?"

"Jasmine susah dihubungi Ning kan dia kuliah di luar, kalau Zahra dia kerja kemarin juga baru ketemu" lagi-lagi Raisa membalas dengan anggukan.

"Oh iya Ning sama siapa ke sini? Sama Gus arsa? Dimana?" Ujarnya sembari mata melihat ke arah penjuru supermarket dan melihat ke arah luar, tapi ia tidak menemukan suaminya Raisa tadi.

Kali ini Raisa menjawab dengan gelengan, "aku sendiri kesini nya, gus saka lagi istirahat, aku enggak mau ganggu"

Nanda manggut-manggut, "lah terus Ning kesini nya naik apa?"

"Jalan kaki tadi, kan Deket"

"Ini jauh loh Ning, kalau Deket supermarket yang Deket rumah Ning itu, kok bisa sampai sini?"

"Pengen jalan-jalan sampai sini aja" jawab Raisa.

"Ya udah Ning udah selesai belanjanya?" Melihat Raisa mengangguk akhirnya Nanda mengajak Raisa untuk pergi ke kasir bersama karena belanjaannya juga sudah selesai.

Setelah sudah membayar mereka berdua bersamaan menuju depan.

"Makasih ya Ning, ini malah sekalian dibayarin" ujar Nanda sembari mengangkat belanjaannya.

Nanda sebenarnya tau Raisa masih ada masalah, karena matanya sudah terlihat dengan jelas dia habis menangis.

"Udah enggak papa, setelah ini kamu mau langsung pulang atau mau kemana?"

"Pengennya sih ngobrol dulu sama Ning, tapi Ning buru-buru ya? Kalau buru-buru enggak papa nanti kita bisa ngobrol lain waktu"

"Oh enggak, aku lagi enggak buru-buru kok, yaudah kita cari tempat yang nyaman buat duduk aja" ujarnya sembari mengedarkan pandangan, mencari bangku yang nyaman buat diduduki di depan supermarket ini.

"Eh gimana kalau kita nyari tempat nongkrong yang dekat? Biar enak aja ngobrolnya, aku bawa mobil kok"

Raisa terdiam sejenak sebelum mengangguk, itu akan mengulur waktunya untuk bertemu suaminya dan itu hal yang bagus.

"Tapi boleh nggak, kalau kita ke panti dulu, aku pengen ketemu anak-anak panti sebentar"

Sebenarnya Nanda bingung tapi ia mengangguk saja, "boleh kok Ning, ayo, pantinya daerah mana?"

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang