CHAPTER 20🦋

16.1K 1K 5
                                    

HAPPY READING BESTIE
JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA
.
.
.

Arsaka dan Raisa berjalan beriringan menuju masjid, mereka akan terawih dimasjid untuk terawih pertama ini.

Tangan Raisa melingkar di tangan kanan suaminya, mereka sesekali tertawa atas obrolan yang mereka obrolkan.

"Duh Ning Ais sama Gus Arsa makin romantis aja ya" Raisa tersenyum mendengar ucapan ustadzah yang ia kenal namanya Laili. Sedangkan arsaka menundukkan kepalanya, menjaga pandangannya.

"Hehe enggak juga kok ustadzah" ujar Raisa menjawabi sambil terkekeh.

"Em, yaudah saya pamit dulu ya Ning, Gus, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh" ucap mereka bebarengan. Arsaka mendongakkan kepalanya lagi ketika ustadzah tersebut sudah berjalan menjauh.

"Suami aku paling pinter deh kalau menjaga pandangan gini" ucap Raisa bergurau.

"Menjaga pandangan kan wajib sayang" Raisa mengangguk, lalu mereka kembali menjalankan kakinya.

"Duh panas banget ya, mana pohon isi jarjit belum muncul lagi, kalau udah muncul sih pasti aku gandeng juga kemana-mana"

Apakah kalian tau pohon isi jarjit?

Apakah kalian tau pohon isi jarjit?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah.

Arsaka menatap sebal kakaknya yang tiba-tiba muncul disampingnya bersama umi zaitun.

"Eh kak Safira, umi, assalamu'alaikum" Raisa beralih maju lalu mencium punggung tangan kanan umi zaitun serta kakak iparnya.

"Wa'alaikumussalam"

"Duh makin nempel ya" ucap umi zaitun meledek.

"Udah biasa itu mi, umi pasti nggak pernah lihat mereka pelukan kan? Coba deh lihat pasti Gedeg banget pengen banting"

Raisa menunduk malu, sedangkan arsaka menatap malas kakaknya.

"Hahaha, yaudah ayo keburu adzan tuh" ajak sang umi.

Mereka berempat beriringan menuju mushola, "rame banget Gus" ujar Raisa sedikit berbisik.

"Iya gini, soalnya tetangga juga pada terawih disini"

"Yaudah sana sama Abi tuh" ujar Raisa sekilas melihat Abi sedang berbicara kepada seseorang.

"Iya deh, nanti pulangnya nungguin aku ya sayang" Raisa mengangguk, lalu ia berbalik dan berjalan mendekati sang umi dan kakak iparnya yang sudah terlebih dahulu masuk masjid.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang