CHAPTER 47🦋

8.7K 693 18
                                    

Happy reading ❤️
Jangan lupa vote and komennya!!!

Follow Ig :
[ @xyrin.yy & @wp_xyrin.yy ]

Oke selamat membaca

****

Dipemakaman hanya tinggal keluarga Raisa dan juga keluarga arsaka, tetapi ada juga saudara Raisa dari jauh.

Orang-orang yang berziarah satu persatu sudah meninggalkan area pemakaman karena mungkin memang ada urusan tersendiri.

"Ayo pulang nak" Raisa membalasnya dengan gelengan.

"Bunda pulang dulu aja, setelah ini Ais juga pulang kok, Ais cuma pengen cerita sedikit sama ayah" balas Raisa.

"Yaudah kamu ditemani suami kamu ya, bunda pulang dulu dirumah pasti sudah banyak orang"

"Iya Bun hati-hati" jawab Raisa setelah itu mereka juga ikut meninggalkan area pemakaman dan yang tersisa hanya arsaka dan Raisa.

"Tunggu dimobil aja mas, aku pengen ngomong sebentar sama ayah"

Arsaka mengangguk sebagai balasan, mungkin istrinya juga membutuhkan sendiri terlebih dahulu, pastinya juga memiliki pesan yang ingin disampaikan.

"Yaudah aku tunggu dimobil ya, jangan lama-lama panas soalnya nanti kamu sakit"

Setelah kepergian suaminya Raisa tersenyum tipis, "ayah, Ais butuh solusi dari ayah, sekarang Ais harus bersikap gimana? Dia nanti ngejelasin semuanya atau enggak? Masa Ais terus yang harus ngasih terlebih dahulu apa itu masalahnya baru dia ngejelasin? Ais cape yah kalau harus kayak gitu" monolognya sembari tangan yang mengusap-usap batu nisan yang bertulis nama ayahnya disana.

"Apa jodoh dia sebenarnya memang Aina yah? Ais jahat banget dong kalau gitu memisahkan dua insan yang memang udah ditakdirkan bersama"

Raisa menghela nafas pelan mencoba membuat air matanya tidak turun kembali, "Ais ngeluh disini nggak papa kan yah? Ais capek yah, Ais merindukan sikapnya yang dulu, sikap yang selalu membuat Ais nyaman, ayah kalau udah ketemu Allah tolong bilangin ya putri kesayangan ayah ini meminta jalan keluar dari masalah ini dan ingin sikap suaminya yang dulu kembali lagi"

"Tapi dia udah berucap kalau cerita tentang aku dan dia hanya berdua aja dan jangan sampai ada orang lain yang masuk, apa ucapan itu bisa menjadi kenyataan?"

"Gimana kalau nantinya aku kembali ke bunda lagi yah?"

****

Hari sudah malam, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tetapi arsaka dan juga Raisa masih duduk bersama Sepupu-sepupu Raisa yang datang ke rumah orang tuanya.

"Kamu nggak pulang is?" Raisa menoleh mendapati pertanyaan itu.

"Bunda ngusir Ais?" Tanyanya dengan bergurau.

"Ya enggak gitu, suami kamu kan pasti capek, pulang sana gih, kalau mau nginep kamarnya dibersihin dulu"

"Biar kami pulang aja Bun, kamar Raisa biar ditempati saudara-saudara Raisa" balas arsaka.

"Enggak! Ais mau tidur disini aja mau Nemani bunda boleh kan Bun?" Ujar Raisa.

"Loh kok kayak gitu, bunda disini udah ada budhe juga yang nemanin, kamu harus pulang kasian loh suami kamu"

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang