CHAPTER 11🦋

19.9K 1.3K 3
                                    

HAPPY READING BESTIE
JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA
.
.
.

Raisa sedang berkutat di dapur, ia ingin memasak rendang hari ini, tadi pagi-pagi sekali suaminya bilang ingin rendang alhasil mereka berdua langsung ke supermarket buat membeli bahan-bahannya.

Sedangkan arsaka sedang duduk anteng di meja makan sembari memperhatikan istrinya, tadi juga dia sudah berniat membantu, tapi malah dimarahin istrinya karena tak sengaja menumpahkan garam.

Ya salah sih, tapi kan nggak sengaja.

Karena merasa bosan ia beranjak mendekati istrinya, lalu memeluknya dari belakang, mendusel-ndusel kan wajahnya dileher sang istri.

"geli tau Gus, sana duduk aja ih" ujar Raisa sambil menjauhkan tubuhnya dari arsaka.

"masih lama?"

"masih" ketusnya menjawab.

"jangan marah-marah hiks, maaf ya tadi kan nggak sengaja hiks" nangis lagi.

Raisa menoleh menghadap ke arah suaminya, lalu menghapus bulir-bulir air mata yang jatuh. "udah nggak papa, kamu duduk aja ya biar cepet selesai, nggak usah nangis lagi"

"sayang kok mata aku jadi pedes" sebelum menjauhi sang istri, arsaka merasakan pedas diarea matanya ia mengedip-ngedipkan matanya.

Sedangkan Raisa sudah menepuk jidatnya, ia habis memegang cabe, sama bawang merah, dan lupa belum cuci tangan.

"emm, i-itu Ais tadi megang bawang merah sama cabe, terus lupa nyuci tangan"

"hiks terus ini gimana? aku nggak bisa lihat ini"

"ya salah kamu juga lah! orang lagi masak malah dideketin. tadi juga kenapa nggak ngingetin kalau aku belum cuci tangan"

"ya mana aku tau, ini gimana sakit banget" ucap arsaka masih berusaha membuka matanya.

"air sana pake air, terus diobatin, obatnya ada di meja rias aku" ucap Raisa ikutan panik.

Sedangkan arsaka langsung berlari menuju kamar mandi yang terletak didapur, ia membasuh wajahnya, dan sedikit mengelap di area matanya.

****

"masih sakit?" tanya Raisa sembari meletakkan nampan yang berisi sepiring nasi, semangkok lauk rendang yang tadi ia masak, dan segelas air putih.

"masih hiks"

"aduh, sini peluk" ucap Raisa sambil merentangkan kedua tangannya, yang langsung ditubruk oleh arsaka.

"maaf ya" arsaka menggeleng "bukan salah kamu" ucap arsaka menjawab.

"sayang, suapin" rengeknya.

Raisa mengambil piring yang berisi nasi lalu menyendok kan rendang daging yang ia buat dan menaruhnya disamping nasi.

"aa" ucapnya, yang langsung diterima oleh mulut arsaka. pupil mata arsaka melebar ia semakin mengunyah lebih cepat nasi dan juga lauk yang ada di mulutnya.

"gimana enak?" anggukan antusias itu membuat Raisa tersenyum. "enak banget ih, kenapa kamu nggak masak rendang tiap hari aja? ini beneran masakan terenak yang pernah aku makan" ucapnya menerima suapan dari Raisa lagi.

SIBUCIN YANG BERKEDOK GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang