Empat

736 64 0
                                    

Setelah pulang dari pantai tadi, Elnara belum melihat Kieran mungkin laki laki itu masih mengikuti serangkaian acara di sana, karena siang tadi ia jalan jalan sendirian mencari oleh oleh lagi, setelah makan malam Elnara memilih untuk istirahat saja.

"Ih pingin deh punya suami bule, kaya Kieran gitu keren banget ya Tuhan," monolog Elnara.

Ia tengah melihat foto foto yang baru saja di kirimkan oleh bapak bapak jasa foto tadi, mulai dari foto dari belakang saat Elnara, dan Kieran duduk, saat Kieran sedang mengendong Elnara, dan terakhir saat Elnara hendak jatuh dan Kieran menahannya.

Satu yang baru Kieran sadari di dalam foto itu hidung Elnara, dan Kieran sudah bersentuhan, pipi Elnara bersemu merah saat melihat foto itu.

"Baru dua hari jadi teman udah bikin jantungan, gimana kalau satu negara hih mati muda kali ya."

Ting!

Instagram (Kieranaldegreyson_54): Nara, buka pintu kamarnya dong.

Yang semula sedang rebahan kini Elnara melompat dari kasur, ia melihat penampilannya dari pantulan kaca, baru membukakan pintu untuk Kieran.

"Dorr!"

"Anjir eh anjir," latah Elnara.

Kieran tertawa saat melihat ekspresi terkejut Elnara, "hih untung jantung ku nggak copot!"

"Maaf, kamu sibuk nggak?" Tanya Kieran.

"Sibuk apa, ya jelas nggak lah," jawab Elnara.

"Ikut aku sebentar yuk."

Elnara mengangguk, ia mempersilahkan Kieran untuk masuk terlebih dahulu, karena Elnara ingin menguncir rambut, dan mengambil handphone, Kieran menolak, ia memilih untuk berdiri di ambang pintu saja.

Kieran membawa Elnara ke halaman kolam renang hotel, sangat sepi di sini, hanya ada mereka berdua saja, lampu taman yang tidak terlalu terang, bunga bunga berwarna putih menghiasi sekitar taman menambah keindahannya.

"Kenapa kesini?" Tanya Elnara.

"Di sini tenang, aku suka."

Ia, dan Kieran duduk di pinggir kolam. Elnara, dan Kieran duduk berhadapan di pinggir kolam, entah sejak kapan Kieran sudah membawa gitar.

"Bisa main gitar?" Tanya Elnara.

"Sedikit," jawab Kieran.

"Lagu nya Rossa bisa nggak? Kalau gak Tiara Andini," goda Elnara.

"Ya jelas aku nggak tau, gimana kalau ily three thousand?"

Elnara mengerutkan keningnya, setau Elnara lagu itu sudah tiga tahun yang lalu tapi mengapa Kieran masih menyukai lagu itu, "kamu suka lagu itu?"

Kieran mengangguk, "artinya dalam, aku suka."

"Boleh, tapi kita nyanyi barengan ya. Tunggu dulu!"

Elnara mengeluarkan ponselnya, ia ingin merekam momen nya dengan Kieran malam ini, sepertinya akan sangat seru, dan indah bila di kenang.

Sungguh suara Kieran sangat bagus, bahkan seperti penyanyi handal sedangkan Elnara gadis itu asal nyanyi saja, yang penting happy.

"Ah suara kamu bagus, aku jadi minder nih," ujar Elnara.

"Jangan di bawa serius Nara, kita cuma manusia biasa punya kelebihan, dan kekurangan," ujar Kieran.

"Bener juga ya, tapi suara kamu benar benar bagus, kenapa nggak nayanyi aja?" Tanya Elnara.

"Kalau aku jadi penyanyi, terus nggak ke Indonesia, berarti nggak ketemu kamu dong," sahut Kieran.

"Bener juga ya, ya udah jadi pembalap aja deh."

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang