Tiga

789 80 0
                                    

Ting tong!

Tepat sekali saat Elnara sudah siap, ada yang memekakkan bel kamarnya, sepertinya Kieran sudah menjemputnya, untuk sarapan bersama.

Jika biasanya Elnara hanya mengenakan baju tidur saat sarapan, tetapi saat ini dia bahkan sudah tampil cantik, walaupun terlihat sederhana.

Rok jeans tepat di atas lutut, dengan atasan kaos yang semalam di belikan oleh Kieran, setelah melihat pantulan dirinya di cermin sesaat, ia segera membuka pintu.

"Al ud-"

"Al siapa?" Tanya laki laki yang berdiri di depan pintu, ternyata itu Morgan bukan Kieran, seketika Elnara mendengus sebal, niatnya ingin bersama dengan pangeran nya, kenapa yang datang justru Abang nya yang sangat posesif, dan menyebalkan itu.

"Hih ngapain ke sini?" Tanya Elnara.

"Mau ngajakin sarapan, udah siap kan? Ayo!"

Morgan menarik tangan Elnara berniat mengajak gadis itu keluar kamar, "ih gak gak, aku udah ada janji Abang sendirian aja lah!"

"Janji sama siapa? Kamu punya teman di sini?"

Elnara mengangguk, "ada do-"

"Nara."

Elnara tersenyum manis saat, melihat Kieran berjalan ke arahnya, seketika Morgan paham ya teman yang di maksud oleh Elnara adalah Kieran.

"Halo, Morgan," sapa Kieran.

"Oh jadi ada yang lagi pdkt? Ya udah lah ya saya go saja," jawab Morgan.

Elnara menepuk pundak Abang nya cukup keras, "cepetan pergi jauh jauh kalau perlu!"

"Waittt, baju kalian couple ya?" Tanya Morgan.

Elnara, dan Kieran saling pandang, mereka menggeleng dengan kompak, "yaudah deh, duluan."

"Sudah siap? Ayo sarapan sekarang," tutur Kieran.

"Sudah kok, sebentar ya ambil handphone dulu."

Beberapa pasang mata kini tertuju pada beberapa pembalap kelas dunia yang tengah makan bersama ini, Kieran lebih memilih untuk makan bubur ayam, sedangkan Elnara memakan sup ayam, dan wafel.

"Siang ini, agenda nya apa?" Tanya Elnara.

"Siang ini test sirkuit, kalau kamu mau kemana siang ini?"

"Belum tau sih, mungkin jalan jalan lagi, pingin ke pantai lagi kemarin belum puas," jawab Elnara.

Kieran melirik ke arah jam tangan nya, sebelum jadwal ke sirkuit Mandalika jam sebelas siang nanti, ia masih mempunyai waktu tiga jam yang bisa di gunakan untuk apa saja.

"Mau ke pantai? Aku masih ada tiga jam lagi, sebelum test sirkuit, mau aku temani?" Tawar Kieran.

"Tapi gak ganggu waktu kamu kan?" Tanya Elnara.

"Jelas tidak, ayo cepat sarapan, biar cepat sampai pantai."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang